Jumat, Maret 29, 2024
BerandaGianyar2M dari 3M Prokes Covid-19 Sudah Menjadi Budaya di Museum Rudana

2M dari 3M Prokes Covid-19 Sudah Menjadi Budaya di Museum Rudana

GIANYAR, balipuspanews.com – Museum Rudana Ubud menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk memberi kenyamanan pengunjung ke museum yang berlokasi di banjar Teges, Peliatan, Ubud, Gianyar.

Mulai pintu masuk museum hingga beberapa sudut areal museum yang sering dilalui pengunjung disediakan wastafel untuk cuci tangan hingga hand sanitizer.

Putu Supadma Rudana, owner museum kepada balipuspanews.com, Senin (28/12/2020) menyebutkan, sebelum pandemi Covid-19, pihaknya telah menerapkan dua hal dari 3M ( memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).

“Dari awal datang, sebelum masuk museum pengunjung sudah diarahkan untuk mencuci tangan. Karena mereka akan menyentuh benda seni yang terdapat di dalam museum,” kata Supadma.

Pria yang juga anggota komisi VI DPR RI ini menegaskan, saat masuk ke museum pengunjung harus menjaga jarak dengan jumlah yang terbatas.

“Kalau kita tidak jaga jarak, kita tidak bisa melihat seni, jadi kalau orangnya numpuk- numpuk di dalam museum melihat sesuatu itu tidak bisa. Karena saat masuk, misalnya 20 orang mereka akan jauh-jauh karena mereka ingin menikmati karya seni masing-masing, kalau bergerombol tidak mungkin bisa menikmati karya seni itu,” jelasnya.

BACA :  3 Tahun Kepemimpinan Bupati Gede Dana, APBD Karangasem Terus Meningkat

Politikus Demokrat yang dikenal dekat dengan keluarga Cikeas itu menambahkan, penerapan mencuci tangan dan menjaga jarak telah menjadi budaya di Museum Rudana.

“Adanya himbauan pemerintah, kita tinggal menerapkan memakai masker. Jadi tinggal memantapkan saja,” ujar Supadma.

Untuk mengantisipasi pengunjung yang tidak pakai masker, Supadma mengaku kalau pihak museum telah menyiapkan hand sanitizer dan masker cadangan.

“Siapa tahu mereka maskernya sudah harus diganti. Kami siapkan masker medis untuk mereka bisa mengganti masker, tapi kalau mereka sudah melakukan prokes dengan benar, mereka memasuki ruangan-ruangan secara terbatas, dan meraka dapat menikmati karya-karya seni,” ujar Supadma yang juga Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia ini.

Lebih jauh demikian Supadma, konsep pembangunan di areal Museum Rudana sejak awal telah menerapkan estetika dengan filosofi Tri Hita Karananya.

“Syukurnya kami berada di lingkungan dengan filosofi Bali Tri Hita Karana, jadi semua berjarak, semua kebanyakan menggunakan ruangannya outdoor,” kata Supadma.

Supadma mengungkapkan, di masa vakum akibat pandemi Covid-19 ini, Museum Rudana memanfaatkan waktu untuk mengganti tema-tema yang ada di museum.

BACA :  Soal Calon Bupati, DPD Golkar Karangasem Tunggu Keputusan Induk Partai

Ditanya terkait jika ada kunjungan dengan jumlah besar, Supadma mengatakan, pengunjung tersebut akan dibagi. Maksudnya, di ruangan museum hanya beberapa orang, di ruang gallery beberapa orang, diluar beberapa orang.

Secara khusus, putra sulung pendiri museum I Nyoman Rudana ini menghimbau kepada seluruh masyarakat kalau berkunjung kemanapun agar tetap untuk menjaga jarak, menggunakan masker, dan juga mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Penulis : Tim Liputan Covid

Editor : Oka Suryawan

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular