KARANGASEM, balipuspanews.com – Tiga tahun kepemimpinan Bupati Karangasem, I Gede Dana bersama Wabup Wayan Artha Dipa, banyak membawa perubahan dan kemajuan dalam pembangunan di Kabupaten Karangasem.
Sejak dilantik oleh Gubernur Bali, Bupati Gede Dana berkomitmen dan konsisten melaksanakan Visi, Misi dan arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Karangasem yang dituangkan dalam Peraturan Daerah tentang RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Karangasem Tahun 2021-2026.
Dalam acara peringatan tiga tahun kepemimpinan Bupati Gede Dana dan Wabup Wayan Artha Dipa yang digelar di Gedung Mall Pelayanan Publik (MPP) Karangasem, Kamis (28/3/2024), Gede Dana menyampaikan, capaian pendapatan Pemerintah Kabupaten Karangasem dalam tiga tahun terakhir, terus mengalami peningkatan.
Hal tersebut terlihat dari peningkatan APBD Kabupaten Karangasem, dimana pada tahun 2020 sebesar Rp 1,47 Triliun Tahun 2021 sebesar Rp 1,55 Triliun, Tahun 2022 sebesar Rp 1,58 Triliun dan Tahun 2023 sebesar Rp 1,64 Triliun, artinya meningkat sebesar Rp. 61,62 Miliar lebih dari tahun 2022.
Pun demikian dari sisi capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dalam tiga tahun terakhir ini terus mengalami peningkatan. Dari awalnya Tahun 2020 hanya sebesar Rp 219,17 Milyar, di Tahun 2021 naik menjadi Rp 252,69 Milyar, Tahun 2022 sebesar Rp 301,33 Milyar dan Tahun 2023 naik cukup tinggi sebesar Rp 381,24 Milyar.
Dilanjutkannya, kontribusi terbesar peningkatan PAD disumbangkan dari sektor pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan/Galian C yang terus meningkat. Tahun 2020 sebesar kurang lebih Rp 23 Milyar, Tahun 2021 sebesar Rp 51 Milyar, Tahun 2022 sebesar Rp 96 Milyar dan Tahun 2023 sebesar Rp 106 Milyar, artinya mengalami peningkatan hampir 5 kali lipat dari tahun 2020.
“Hal ini tidak terlepas dari kerja keras dan peningkatan pengawasan melalui Kerjasama dengan berbagai stakeholder serta pemanfaatan teknologi informasi berupa digitalisasi pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah,” bebernya.
Potensi-potensi Pendapatan Asli Daerah lainnya perlu digali dan dioptimalkan.
“Kami mengajak seluruh stakeholder baik eksekutif, legislatif dan seluruh komponen untuk bahu-membahu menggali potensi dengan tujuan meningkatkan pendapatan untuk pendanaan pembangunan daerah yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Gede Dana, sembari berpesan kepada pengusaha-pengusaha utamanya pengusaha Galian C dalam melakukan usahanya untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan melalui rehabilitasi bekas lahan tambang sehingga kelestarian alam dan lingkungan dapat tetap terjaga.
Pihaknya juga berupaya mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan daerah sesuai visi-misi Pemerintah Kabupaten Karangasem yang dijabarkan melalui 5 Bidang Prioritas Pembangunan Daerah, yakni Bidang Sandang, Pangan dan Papan, Bidang Kesehatan dan Pendidikan, Bidang Jaminan Sosial dan Ketenagakerjaan, Bidang Adat, Agama, Tradisi, Seni dan Budaya serta Bidang Pariwisata,
Untuk meningkatkan kesejahteraan petani, pembangunan pertanian diarahkan dengan melakukan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan tanaman rempah-rempah nusantara, termasuk peningkatan bantuan sarana dan prasarana pertanian kepada masyarakat seperti jalan usaha tani, traktor, mesin tanam padi, bangunan irigasi dan embung pertanian.
“Hortikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian yang potensial untuk meningkatkan kesejahteraan petani, hal ini diwujudkan melalui pengembangan kawasan komoditas hortikultura seperti kelapa, salak, durian, alpukat, kacang tanah dan mete. Kebijakan lain yang ditempuh yaitu intervensi pengusaha hotel dan restoran perlu kami lakukan melalui penyiapan regulasi untuk memanfaatkan hasil produksi pertanian lokal, pemetaan potensi dan pengembangan industri pengrajin dan petani arak,” sebutnya.
Untuk mengatasi defisit beras didorong gerakan diversifikasi pangan non beras dengan pangan lokal pengganti beras seperti ubi, jagung dan ketela. Untuk mendukung kebijakan tersebut pihaknya mendorong pemanfaatan secara optimal tanah pekarangan, lahan kosong, dan lahan tidak produktif untuk ditanami tanaman pengganti beras seperti ubi, jagung dan ketela termasuk sayur-sayuran.
Untuk mendukung pembangunan pertanian dilakukan upaya pemeliharaan dan peningkatan pembangunan jaringan irigasi menjadi prioritas untuk meningkatkan produksi padi, yang terpenting bagaimana meningkatkan kapasitas SDM pertanian dan daya saing produk pertanian, melalui bimbingan teknis pengolahan hasil pertanian, penanggulangan hama dan penyakit tanaman.
“Pembinaan petani Arak Bali, dimana kita ketahui bahwa Arak Bali telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan Kebudayan dan Ristek RI dan telah memperoleh sertifikat HAKI dari Kemenkum HAM RI,” ucap Gede Dana.
Di bidang sandang diarahkan untuk penyediaan bahan baku tenun melalui pengembangan tanaman kapas. Tahun 2021 dikembangkan seluas 15 hektar dengan hasil panen 12,5 Ton, tahun 2022 seluas 100 hektar dengan hasil panen 62,4 Ton dan tahun 2023 seluas 100 hektar diperkirakan akan panen pada bulan april mendatang dikarenakan kondisi cuaca yang kurang bersahabat. Penanaman kapas tersebut tersebar di Kecamatan Kubu, Abang dan Karangasem.
Ini juga untuk mendukung produksi kerajinan tenun lokal, sekaligus mempertegas regulasi penggunaan kain endek Karangasem bagi instansi pemerintah dan swasta. Tahun 2024 Kebijakan Pemerintah Kabupaten Karangasem mengadakan kain endek untuk seluruh pegawai dengan memanfaatkan hasil produk kerajinan tenun lokal. Peningkatan promosi dan pemasaran produk serta memfasilitasi hak kekayaan intelektual hasil tenun khas Karangasem menjadi perhatian pihaknya untuk meningkatkan daya saing produk.
Bidang papan, pembangunan diarahkan pada penataan kawasan perkotaan dan perdesaan untuk peningkatan kualitas lingkungan perumahan melalui pemberian bantuan penanganan Rumah Tidak Layak Huni dari tahun 2021 sampai dengan tahun 2023 sudah tertangani sebanyak 1.293 unit rumah dan tahun 2024 direncanakan penanganan sebanyak 791 unit.
Tahun 2023 untuk penataan kawasan perkotaan dilakukan melalui pengadaan lampu hias untuk penerangan jalan umum yang dapat mempercantik wajah Kota Amlapura. Hingga tahun 2023 telah terpasang 4.553 titik LPJU yang terdiri dari 4.142 lampu tenaga listrik dan 411 titik lampu tenaga surya di seluruh wilayah Kabupaten Karangasem.
Capaian IPM Kabupaten Karangasem menurutnya juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2020, IPM Kabupaten Karangasem 68,50, terus mengalami peningkatan tahun 2021 sebesar 68,58. Pada tahun 2022 meningkat menjadi 69,48 dan tahun 2023 meningkat menjadi 70,09.
Kabupaten Karangasem terus mendorong laju pertumbuhan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan Masyarakat. Pertumbuhan ekonomi kabupaten karangasem sempat mengalami penurunan diakibatkan oleh melemahnya sektor-sektor ekonomi sebagai dampak pandemi Covid-19, pada tahun 2020 sebesar -4,49%, mulai membaik di tahun 2021 menjadi -0,56%, hingga pada tahun 2022 telah meningkat menjadi sebesar 2,58% dan di tahun 2023, meningkat kembali menjadi 3,10%.
“Mulai menggeliatnya pertumbuhan ekonomi secara makro dalam berbagai sektor, mengakibatkan penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Karangasem. Pada Tahun 2022 sebesar 6,98 persen menurun sebesar 0,42 persen di tahun 2023 sehingga menjadi 6,56,” bebernya.
Terkait Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Karangasem, Berdasarkan Data P3KE Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Tahun 2022, disebutkan jumlah Kemiskinan Ekstrem Kabupaten Karangasem sebesar 7.130 KK. Setelah dilakukan penanganan serta verifikasi dan validasi dinyatakan jumlah kemiskinan ekstrem Kabupaten Karangasem sebesar 791 KK.
Upaya-upaya yang dilakukan pihaknya untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Karangasem, yaitu mengurangi beban pengeluaran meliputi bantuan pangan, pemasangan jaringan air bersih, perbaikan rumah tidak layak huni, perbaikan sanitasi, bantuan pakaian, layanan jaminan kesehatan dan akses layanan Kesehatan sehingga pada tahun 2023 kemiskinan ekstrem turun menjadi 48 KK.
“Untuk meningkatkan akses layanan Kesehatan kepada masyarakat kami mengembangkan program layanan Antar Jemput Pasien (AJP) dan Antar Jemput Jenazah (AJJ),” tandasnya.
Sampai saat ini terdapat 10 Rayon AJP yang tersebar di 8 Kecamatan, dengan jumlah armada sebanyak 24 unit mobil dan di tahun 2024 ditambah pengadaan 2 unit mobil sehingga menjadi 26 unit dengan jumlah petugas AJP sebanyak 118 orang. Sementara untuk pelayanan Antar Jemput Jenazah dengan jumlah armada sebanyak 7 unit mobil Jenazah dengan jumlah petugas sebanyak 7 petugas orang.
“Sampai dengan tahun 2023 sudah dilakukan pelayanan sebanyak 44.673 orang yang diantar dan dijemput layanan AJP dan sebanyak 1.529 jenazah yang sudah dijemput. Program ini sangat diminati oleh masyarakat sehingga program ini patut dikembangkan dan ditingkatkan kualitas pelayanannya,” ungkapnya.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan pada RSUD, Puskesmas dan Pustu difokuskan pada peningkatan jumlah tenaga kesehatan seperti : dokter spesialis, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya yang sudah diangkat melalui CPNS dan P3K pada tahun 2021 dan diupayakan penambahan formasi pada tahun 2024 ini, bahkan akan mengangkat tenaga kontrak dokter dan tenaga medis lainnya.
Disisi lain pada RSUD sudah dilakukan penambahan alat kesehatan yaitu alat untuk penembak batu ginjal tahun 2023, 14 unit alat cuci darah pada tahun 2022, alat penanganan penyakit jantung, paru-paru dan pernapasan serta pembangunan gedung penunjang pelayanan, dan melakukan penataan menjadi lebih asri untuk kenyamanan pasien dan penunggu, dengan terus memberikan penekanan kepada petugas kesehatan untuk meningkatkan pelayanan, dengan mengedepankan sikap humanis melalui penerapan salam, senyum, sapa dan layani.
Upaya pemenuhan jaminan Kesehatan masyarakat terus ditingkatkan melalui pemenuhan jaminan kesehatan seluruh masyarakat Karangasem melalui program UHC.
“Dengan status UHC, seluruh Masyarakat Karangasem secara otomatis sudah memperoleh akses layanan dan jaminan Kesehatan hanya dengan menunjukkan KTP Elektronik. Tidak harus dengan kartu jaminan Kesehatan sehingga masyarakat sebaiknya wajib memiliki KTP Elektronik,” tegas Gede Dana.
Pembangunan Bidang Pendidikan, lanjut dia, diarahkan untuk peningkatan akses dan kualitas pendidikan. Pada tahun 2023 kami alokasikan anggaran sebesar 81 milyar lebih, serta tahun 2024 dialokasikan kembali sebesar 72 milyar lebih untuk peningkatan sarana dan prasarana pendidikan seperti penataan ruang kelas, perpustakaan, ruang guru, toilet, meubelair, pagar dan penataan halaman serta Pembangunan Padmasana pada sekolah TK, SD dan SMP.
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pihaknya memberikan perhatian yang serius kepada lulusan SMA/SMK untuk bisa melanjutkan kuliah di Karangasem.
“Kami sudah mendirikan Perguruan Tinggi Negeri/Politeknik Negeri Bali di Karangasem, di tahun 2023 sudah menerima mahasiswa dengan jurusan D3 Perhotelan dan D3 Administrasi Bisnis sebanyak 46 orang. Dari 46 orang tersebut sebanyak 24 orang mendapat beasiswa bebas SPP dan tambahan uang saku 900 ribu per bulan, sehingga kami berharap bapak/ibu yang memiliki anak atau keluarga sangat tepat dikuliahkan di Karangasem,” sebut Gede Dana.
Sedangkan untuk mengatasi kekurangan guru dioptimalkan melalui perekrutan P3K untuk tenaga pendidik tahun 2023 sebanyak 727 orang serta pengalihan tenaga kontrak yang bergelar sarjana pendidikan yang tersebar di seluruh Perangkat Daerah sebanyak 164 orang untuk ditugaskan sebagai tenaga pengajar. Di tahun 2024 ini juga mendapat tambahan tenaga guru P3K sebanyak 344 orang.
Untuk meningkatkan pelayanan kesejahteraan sosial, Pembangunan Bidang Kesejahteraan Sosial diarahkan dengan mendorong pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), melalui peningkatan kapasitas SDM yang akan mengelola Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial yang ada di masing-masing desa.
Program pemberian Bantuan Sosial bagi penyandang disabilitas, bantuan seragam sekolah bagi siswa tidak mampu, pemberian sembako pada lansia dan masyarakat miskin/miskin ekstrem. Peningkatan status Kabupaten Layak Anak dari predikat Madya menjadi Nindya, menurunkan angka Stunting dan Penuntasan Kemiskinan Ekstrem menuju nol persen Tahun 2024.
Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten Karangasem pada tahun 2020 sebesar 2,42%, 2021 sebesar 2,31%, pada tahun 2022 meningkat menjadi 3,09% akibat dari covid-19, di tahun 2023 turun menjadi 2,61%. Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Karangasem masih berada di kategori rendah diantara 2 hingga 3 persen, dimana tingkat pengangguran yang rendah merupakan cerminan keberhasilan pembangunan di suatu daerah.
“Dalam rangka mengurangi angka pengangguran terbuka Prioritas Pembangunan Bidang Ketenagakerjaan diarahkan untuk memperluas kesempatan kerja melalui program informasi ketenagakerjaan (Job Fair),” sebutnya.
Peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja melalui program pelatihan keterampilan berbasis kompetensi dan sertifikasi, mendorong dan memfasilitasi program magang bagi tenaga kerja ke luar negeri serta fasilitasi perlindungan tenaga kerja melalui pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Sedangkan untuk pembangunan bidang Adat, Agama, Tradisi, Seni dan Budaya kami arahkan untuk memperkuat keberadaan lembaga adat dengan memberikan dukungan anggaran melalui BKK kepada Desa Adat, Banjar Adat, Subak dan Subak Abian yang setiap tahun terus kami tingkatkan,” lugasnya.
Untuk meringankan beban masyarakat dalam melaksanakan upacara yadnya dirancang program Atma Kerti yaitu bantuan kepada masyarakat dalam rangka pelaksanaan yadnya baik Dewa Yadnya, Pitra Yadnya Masal, dan juga dukungan berupa belanja sesajen untuk upacara piodalan maupun penganyar. Dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan sampai ke tingkat desa, anggaran diarahkan secara konsisten dengan mengalokasikan sebagian dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) sebagai Alokasi Dana Desa (ADD) dengan persentase mencapai 12,5 persen dari DAU dan DBH yang sebelumnya sebesar 10 persen.
Guna meningkatkan perekonomian daerah, sektor pariwisata menjadi perhatian yang serius guna meningkatkan lapangan pekerjaan, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan meningkatkan penyerapan produk UMKM dan pertanian.
“Kedepan diharapkan bisa memanfaatkan lulusan Perguruan Tinggi Politeknik Negeri Bali Karangasem yang kita miliki,” harapnya.
Capaian Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari sektor pariwisata khususnya Pajak Hotel dan Restoran terus mengalami peningkatan. Capaian tahun 2020 sebesar Rp 12,76 Milyar, di tahun 2023 meningkat 6 kali lipat menjadi Rp 75,46 Milyar.
Untuk meningkatkan minat investasi di Kabupaten Karangasem telah disusun regulasi berupa Peraturan Daerah tentang Kemudahan Perizinan Berusaha dan Peraturan Daerah tentang Pemberian Insentif Penanaman Modal yang diharapkan dapat mendorong iklim investasi di Kabupaten Karangasem sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan perekonomian daerah.
Pembangunan pariwisata tidak terlepas dari dukungan infrastruktur. Dari tahun 2021 sampai dengan tahun 2023 sudah dilakukan Pembangunan dan peningkatan kualitas jalan sepanjang 117,445 Km yang dilakukan di 66 ruas jalan di seluruh wilayah Kabupaten Karangasem dan penanganan Jembatan sebanyak 8 unit yaitu Jembatan Tukad Subagan, Jembatan Tukad Dalem di Pura Panggul Besi, Jembatan Tukad Butus, Jembatan Tukad Buah di Seraya, Jembatan Tukad Timbul di Tianyar, Jembatan Tukad Apad di Tukad Abu, Jembatan Tukad Pengiriman di Antiga dan Jembatan Tukad Masi di Telaga Tawang.
Untuk meningkatkan kesejahteraan dan daya saing perekonomian daerah, pembangunan infrastruktur diarahkan untuk penanganan jalan dan jembatan, irigasi dan air minum, peningkatan pemanfaatan air baku Telaga Waja. Sampai saat ini air Telaga Waja telah mengalir sampai ke Kecamatan Kubu, Abang, dan kecamatan lainnya. Kedepan kami akan mendorong pengembangan jaringan untuk memanfaatkan air Telaga Waja sampai pada daerah-daerah yang akses pelayanan air minumnya masih rendah.
“Untuk mendukung pengembangan kawasan pariwisata Ujung dan Tulamben kami mendorong peningkatan jalan lingkar Amlapura-Culik, meningkatkan akses dan konektivitas antar wilayah melalui lanjutan pembangunan jalan By Pass Ida Bagus Mantra sampai Amlapura,” imbuhnya.
Selain itu juga dilakukan pengembangan pariwisata terutama di KSPN Tulamben-Amed dan sekitarnya serta Kawasan Karangasem-Amuk dan sekitarnya, peningkatan akses transportasi laut melalui pembangunan Pelabuhan Amed dan meningkatkan jangkauan akses jaringan internet ke Desa dalam rangka mengurangi wilayah blank spot.
Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik diarahkan untuk mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK, meningkatkan nilai Monitoring Center for Prevention (MCP) dari KPK, nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Reformasi Birokrasi (RB), digitalisasi pelayanan pajak, perizinan, administrasi kependudukan dan mendorong pengembangan inovasi menuju Kabupaten Karangasem dari kategori Kabupaten inovatif menjadi sangat inovatif.
“Untuk mewujudkan perencanaan program tepat sasaran kita sudah berhasil membangun inovasi “Sistem Pusat Data Karangasem” yang telah menghasilkan data sektoral dari hasil pendataan masyarakat,” tandasnya.
Data ini sebagai data sandingan dalam mengeksekusi program-program strategis sehingga pelaksanaan program tersebut tepat sasaran.
“Selanjutnya kami harapkan data yang termuat dalam sistem ini untuk di update setiap tahun oleh masing-masing Kepala Desa yang pembiayaannya didorong melalui Dana Desa. Dalam pengelolaan Dana Desa, diperlukan kehati-hatian dan kecermatan Perbekel dan Perangkat Desa dalam pengelolaan administrasi dan keuangan dengan mengedepankan asas transparan dan akuntabel,” tutupnya.
Penulis: Gede Suartawan
Editor: Oka Suryawan