
Denpasar, balipuspanews.com – Empat unit pesawat tempur Super Tukano yang yang merupakan pesawat tempur taktis disiagakan untuk pengawasan di selat Lombok dengan mengambil pangkalan di Lanud Ngurah Rai Bali,
“Dilaksanakan di pangkalan Bali dikarenakan operasi pengamanan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)-II digelar di Selat Lombok, yang merupakan jalur sangat strategis yang digunakan sebagai jalur transportasi internasional yang sangat rentan dengan pelanggaran, baik lintas laut maupun lintas udara,” kata Komandan Unsur Super Tukano Letkol Pnb Taufik “Blue Marlin” Andriadi, di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Tuban, Rabu (24/5)
Lanjut Taufik tujuan digelarnya operasi kali ini untuk melasanakan latihan jelajah medan.
Dimana, pada jalur tersebut banyak kapal melintas dengan sasaran antara lain, illegal fishing, illegal logging, illegal oil, illegal mining, illegal entry, sea robbery, smuggling, human trafficking, dan lain-lain.
Operasi ini akan berlangsung hingga 26 Mei 2017 dengan jam operasional maksimum 2 jam di udara.
Namun kemampuan pesawat ini bisa terbang hingga 5 jam untuk keamanan laut.
“Kita sesuai perintah, alat detector untuk surface dan udara di Selat Lombok kurang lebih 1-2 jam, tapi endurance bisa sampai 5 jam,” ucap Taufik.
Empat pesawat Super Tukano EMB 314 buatan Brazil ini sebelum mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai sempat melakukan flypass terbang formasi diatas runway bandara internasional tersebut, lalu parkir di depan Base Ops Lanud Ngurah Rai.
Komandan Pangkalan TNI AU (Danlanud) Ngurah Rai Kolonel Pnb Wayan Superman mengaku bangga, Lanud Ngurah Rai diberi kepercayaan sebagai pangkalan laju pelaksanaan operasi yang digelar Komando Atas, dan siap mendukung kelancaran pelaksanaan operasi tersebut.
“Hal ini sebagai wujud eksistensi dan kehadiran TNI AU dalam rangka bagaimana memberikan rasa aman dan nyaman kepada yang berkepentingan dengan media udara dari upaya pelanggaran penggunaan wilayah udara Indonesia di ALKI-II,” kata Danlanud Ngurah Rai.
Seperti diketahui pesawat ini sudah disiagakan sejak Senin (22/5) lalu. Saat ini terus menggelar kegiatan latihan pengamanan wilayah udara Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB), tepatnya di Selat Lombok dengan sandi “Operasi Kilat Badik”.
Selain didukung pesawat Hercules dan heli SAR, operasi ini juga melibatkan delapan penerbang, tiga Patek, dan 29 ground crew dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur.