
BULELENG, balipuspanews.com – Awan gelap masih menyelimuti pariwisata di Kabupaten Buleleng. Pasalnya sudah hampir sebulan lebih Bandara Internasional Ngurah Rai dibuka menjelang akhir tahun bokingan wisatawan mancanegara (Wisman) masih nihil.
Hal itu diduga karena berbagai syarat serta kebijakan dan kasus Covid-19 di beberapa negara masih terjadi sehingga kunjungan Wisman ke Bali khususnya ke Buleleng masih nihil.
Menurut Ketua BPC PHRI Buleleng, Dewa Ketut Suardipa nihilnya kunjungan serta bokingan wisman ke Buleleng diduga selain karena kasus Covid-19 di luar negeri masih terjadi, juga persyaratan para wisman ke Bali masih belum di longgarkan, termasuk masa karantina.
Meski sejauh ini kunjungan maupun pemesan kamar hotel masih kosong. Pihaknya mengatakan jika hampir seluruh pelaku pariwisata telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut para wisatawan. Persiapan itu seperti Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE), aplikasi PeduliLindungi dan penerapan prokes lainya.
“Segala hal yang berkaitan dengan syarat, kami sudah jauh-jauh hari siapkan, kami juga tidak sembarangan menerima tamu,” jelasnya saat dikonfirmasi, Minggu (28/11/2021).
Nihilnya kunjungan sangat disayangkan para pelaku wisata di Buleleng, terlebih segala kesiapan sudah sangat matang sejak jauh-jauh hari. Sehingga dengan melihat segala kebijakan yang ada pihaknya pun berharap ada kelonggaran dari pemerintah agar para wisman dipermudah untuk bisa berkunjung juga ke Buleleng, terlebih liburan natal dan tahun baru sudah dekat.
“Intinya, kami mohon syaratnya di kelonggaran. Ketika penerbangan sudah di buka jangan lagi dipersulit lagi. Kalau hal ini masih tidak ada kepastian, saya takutkan kunjungan wisman tidak ada sampai tahun 2022,” terangnya.
Kemudian Ia juga menyebutkan jika saat ini, untuk membangkitkan ekonomi para pelaku wisata di Buleleng, pihaknya hanya mengandalkan kunjungan wisatawan lokal saja. Pihaknya mengaku jika kunjungan wisatawan lokal sudah mulai menanjak naik.
“Sekarang hanya mengatakan wisatawan lokal saja dulu, bekerja sama pemerintah daerah. Misalnya dengan membuat even-even agar tamu lokal mau datang ke Buleleng,” tutupnya.
Penulis : Nyoman Darma
Editor : Oka Suryawan