PARIS, Aksi Kevin De Bruyne dan Riyad Mahrez membantu Manchester City Comeback atas Tuan Rumah Paris Saint Germain dalam Leg Pertama semifinal Liga Champions yang tampil dinihari tadi.
Sang juara Prancis mengakhiri permainan di babak pertama, dengan mencetak gol lebih awal dimenit 15′ melalui Marquinhos dan dengan Neymar dalam moodnya. Pada titik itu, sulit untuk meramalkan apa yang akan terjadi selanjutnya, bahkan Man City selalu dibuat kerepotan dengan trio Neymar, Mbape dan DiMaria yang tampil ngotot dan konsisten dibabak awal.
Tim asuhan Pep Guardiola tidak pernah melupakan instruksi manajer mereka. Dia telah mendesak mereka untuk tenang, untuk mengekspresikan diri; di atas segalanya, untuk menikmati kesempatan karena jenis permainan ini tidak terlalu sering muncul. Ini adalah kali kedua City mencapai semifinal kompetisi elit Eropa.
Manchester City tampil untuk babak kedua dengan tujuan yang lebih besar: menekan lebih tinggi, menutup jalur umpan lawan mereka. Perlahan tapi pasti keyakinan memasuki sistem mereka dan momen kunci, seperti yang sering terjadi, diberikan oleh Kevin De Bruyne.
Menerima operan dari pemain pengganti Oleksandr Zinchenko, ke sisi kiri area PSG, dimenit 64′ Kevin De Bruyne membengkokkan bola ke tiang jauh, berharap Rúben Dias atau bahkan John Stones yang datang terlambat bisa menyongsongnya akan tetapi bola malah meluncur mulus ke sudut atas gawang, dan Penjaga gawang Keylor Navas tidak dapat bereaksi tepat waktu.
Gol kedua Manchester City hadir saat terjadinya pelanggaran diluar kotak penalti PSG, dan benar saja Tendangan bebas Riyad Mahrez dimenit 71′ berhasil menembus benteng pertahanan PSG , sebelumnya Mahrez sempat bertanya kepada De Bruyne apakah dia bisa melakukan tendangan bebas di luar area PSG. De Bruyne mengiyakan dan tembakan Mahrez berhasil menembus dinding dan melewati Navas.
Saat itu City telah mencetak dua gol tandang mereka dan PSG tidak dapat menerima cara mereka dikalahkan. Setelah mereka kalah di final musim lalu dari Bayern Munich, mereka percaya bahwa mereka bisa mengambil langkah yang menentukan dan memenangkan pertandingan pertama mereka gelar Liga Champions . Mimpi itu tampak seperti mulai sirna.
Perubahan haluan yang paling menakjubkan ditandai oleh ketenangan di barisan City, bagaimana mereka tidak panik dan sebaliknya, percaya kualitas tim mereka. PSG-lah yang tersesat, ujung kegagalan mereka adalah kartu merah Idrissa Gueye di menit ke-77 karena menyapu achilles Ilkay Gündogan hingga terkapar. Sejak menit 77 praktis PSG hanya bermain dengan 10 orang dan tertinggal 2:1 membuat PSG tertekan dikandang sendiri.
Hingga Pluit akhir dibunyikan skor akhir tetap 2:1 atas kemenangan Manchester City atas PSG, Hal ini membawa Man City hasil yang positive dan Bekal untuk bermain dileg kedua di kandang mereka, dan selangkah menuju ke final Liga Champions.
