Antisipasi Bencana Alam, Dewan Minta Ada Alat Berat dan Damkar Disiagakan di Kintamani

Ketua Komisi III I Made Natis
Ketua Komisi III I Made Natis

BANGLI, balipuspanews.com – Penanganan bencana alam di kecamatan Kintamani mendapat perhatian serius dari komisi III DPRD Bangli. Pasalnya, penanganan di Kecamatan dengan jumlah penduduk paling padat di Bangli ini sering terlambat akibat minimnya armada yang dimiliki.

Ketua Komisi III I Made Natis kepada balipuspanews.com, Senin (15/11/2021), mencontohkan kasus kebakaran hutan yang lambat ditangani akibat minimnya mobil pemadam kebakaran (PMK).

“Kita mengharapkan ada mobil yang standby di Kintamani. Begitu ada kejadian bisa segera ditangani. Sehingga penanganannya tidak lamban,” kata Natis.

Selain kebakaran hutan, politikus PDIP asal Kintamani itu juga mencontohkan kasus kebakaran rumah yang pernah terjadi dan sulit diatasi karena tidak adanya armada yang siap siaga di Kintamani.

Baca Juga :  Ranperda APBD Perubahan Buleleng TA 2023 Ditetapkan Jadi Perda

Saat ini, diakuinya Pemkab Bangli masih minim memiliki PMK. Untuk itu pihaknya berharap eksekutif bisa berkoordinasi agar Bangli bisa mendapat bantuan armada.

“PMK yang kita miliki terbatas. Saat kebakaran pasar Kidul kita dibantu dari Gianyar,” sebutnya.

Politikus senior ini juga berharap ada alat berat yang disiagakan di Kintamani untuk mengantisipasi adanya bencana tanah longsor. Ini karena Kintamani sangat rawan longsor karena banyak desa berlokasi dibawah bukit dan tebing.

Disinggung antisipasi longsor yang mengancam warga, Natis menghimbau warga yang tinggal di dearah rawan seperti dibawah tebing untuk selalu waspada.

“Kita hanya bisa menghimbau. Karena untuk merelokasi sangat susah. Apalagi warga ada yang sudah nyaman tinggal di dekat tebing,” sebutnya.

Baca Juga :  Sikapi Pemalsuan KTP, DPRD Badung Dukung Disdukcapil Lakukan Langkah Hukum

Untuk itu pihaknya menghimbau, saat cuaca extrim seperti sekarang ini, sebaiknya warga menghindari daerah rawan longsor.

Beberapa bencana alam yang pernah terjadi di Kintamani misalnya banjir Bandang Blandingan. Dan, terakhir adalah tanah longsor desa Trunyan akibat dampak gempa Karangasem yang menyebabkan korban jiwa.

Penulis/Editor : Oka Suryawan