BULELENG, balipuspanews.com – Penerapan aplikasi PeduliLindungi di beberapa titik Daerah Tujuan Wisata (DTW) masih belum dilakukan. Dari 35 daerah tujuan wisata di Buleleng, hingga kini tercatat baru delapan yang telah miliki barcode aplikasi PeduliLindungi. Sementara barcode tersebut merupakan syarat bagi pengelola wisata untuk bisa menerima pengunjung atau wisatawan.
Syarat adanya aplikasi itu tidak lain karena adanya beberapa fitur dan indikator yang ada pada aplikasi PeduliLindungi seperti untuk mengetahui tingkat vaksinasi dari warga, serta menginformasikan panduan zona sehingga masyarakat lebih aman dalam berpergian dan beraktivitas. Maka dari itu dengan pemasangan barcode dipandang bisa menekan penyebaran Covid-19 khususnya di Kabupaten Buleleng.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Ketut Suwarmawan menyebutkan hhingga saat ini 35 DTW di Buleleng perlahan telah mengajukan untuk bisa mendapatkan barcode PeduliLindungi. Akan tetapi dari sekian DTW tersebut baru delapan DTW yang telah menerima kode dan menerapkan aplikasi tersebut.
Bahkan dari pemerintah daerah hanya sebagai fasilitator untuk mensosialisasikan agar semua DTW bisa segera memiliki barcode. Sedangkan kewenangan yang memberikan barcode dari pemerintah pusat.
“Antusias pengelola DTW sudah dari bulan yang lalu. Kami disini hanya sebagai fasilitas. Kami akan terus upayakan agar semua DTW segera bisa miliki barcode,” terangnya saat di temui usai melakukan monitoring, Rabu (29/9/2021).
Terkait sanksi bagi para DTW yang belum mengajukan atau belum menerima barcode, pihaknya belum mengetahui secara pasti. Hanya saja, dari pemerintah pusat menekankan kepada pemerintah daerah agar semua DTW memiliki barcode karena merupakan salah satu syarat.
Selain di DTW, pemerintah daerah juga terus melaksanakan monitoring penggunaan aplikasi PeduliLindungi ke perangkat daerah di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Buleleng. Pengawasan dilakukan untuk memastikan dan memberikan solusi kepada operator masing-masing perangkat daerah yang masih memiliki kendala agar lebih optimal dalam penggunaan aplikasi PeduliLindungi di lingkup pemerintahan daerah.
Secara umum Perangkat Daerah yang dikunjungi sudah menerapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi dengan baik. Cetak barcode PeduliLindungi sudah ditempatkan di pintu masuk atau lobi penerima tamu. Petugas penerima tamu juga sudah sigap melayani tamu yang hadir berkunjung untuk mengarahkan check in melalui Aplikasi PeduliLindungi.
“Salah satu fungsi kami monitoring ke perangkat daerah agar dalam pengaplikasiannya tidak ada kendala lagi dan membantu masyarakat dalam melakukan penerapan aplikasi PeduliLindungi kita sehari-hari,” imbuhnya.
Disisi lain, Ketua PHRI Buleleng Dewa Ketut Suardipa memaparkan jika seluruh DTW telah mengantongi Cleanliness, Health, Safety dan Environment (CHSE). Selain itu, hampir seluruh pelaku wisata telah divaksin. Pihaknya mengaku sangat siap dengan adanya pembukaan tempat wisata. Dengan demikian ekonomi di Bali dan khususnya di Buleleng bisa segera bangkit.
“Saat ini kunjungan baru wisatawan lokal. Kami berharap wisatawan mancanegara juga bisa segera berkunjung. Para pelaku wisata sudah sangat siap,” tutupnya.
Penulis : Nyoman Darma
Editor : Oka Suryawan