DENPASAR, balipuspanews.com – Untuk memberikan pelayanan terbaik kepada Masyarakat, BPJS Kesehatan Cabang Denpasar melaksanakan BPJS Keliling yang bersifat jemput bola. BPJS Keliling ini dapat dilaksanakan di perkantoran, lingkungan perumahan dan lain sebagainya.
Dialah I Wayan Yuliarsana, salah seorang peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) kelas dua yang kala itu berkesempatan menghadiri BPJS Keliling di Kantor Desa Sidakarya Denpasar pada Rabu (27/3/2024), mengaku sangat terbantu oleh Petugas BPJS Kesehatan yang bertugas untuk menambahkan sang anak menjadi tanggungannya.
“Kebetulan hari ini saya tidak bekerja dan mendapatkan informasi bahwa di dekat rumah ada BPJS Keliling. Tanpa pikir panjang saya langsung menghampiri untuk mendapatkan pelayanan menambahkan anak saya menjadi tanggungan saya yang bekerja di perusahaan,” jelas Yuliarsana.
Setelah mendapatkan layanan, Yuliarsana juga mendapatkan informasi baru seputar penggunaan aplikasi Mobile JKN.
“Saya sudah memiliki aplikasi mobile JKN, ternyataa saat ini fiturnya semakin banyak dan bermanfaat. Dengan memiliki aplikasi mobile JKN ini, saya semakin mudah dalam mengakses berbagai layanan dan menurut saya aplikasi mobile JKN sangat canggih,” ujar Yuliarsana.
Aplikasi Mobile JKN adalah aplikasi yang sangat bermanfaat dan wajib dimiliki oleh setiap peserta JKN. Selain dapat digunakan untuk mendaftarkan peserta baru, Aplikasi Mobile JKN juga memiliki berbagai fitur kemudahan untuk Peserta JKN antara lain: informasi peserta, pendaftaran antrean online, konsultasi dokter, perubahan data peserta, skrining riwayat kesehatan, info iuran, pengaduan layanan JKN, info ketersediaan tempat tidur dan tentunya masih banyak lagi kemudahan yang ditawarkan oleh Aplikasi Mobile JKN.
“Saya ucapkan terima kasih kepada petugas BPJS Kesehatan yang telah memberikan informasi terkait Aplikasi Mobile JKN serta cara mengecek status kepesertaan dengan mudah dan dapat dilakukan kapan saja kepada saya. Menurut saya semua layanan berkaitan dengan Program JKN sangat mudah dijangkau asalkan kita mau terbuka terhadap informasi terbaru,” jelas Yuliarsana.
Bagi Yuliarsana, Program JKN adalah program dengan konsep yang sangat mulia dimana peserta yang sehat membantu peserta yang sakit. Namun dirinya sangat menyayangkan ketika ada peserta sehat yang sengaja tidak mendaftar jadi peserta JKN, sementara setelah sakit baru ingat untuk daftar. Tentu ini kurang sejalan dengan konsep gotong royong dan berharap semoga masyarakat bisa lebih terbuka mata hatinya akan pentingnya menjadi peserta JKN.
“Dengan kemudahan dan manfaat yang luar biasa dari Program JKN, sepertinya sudah tidak ada alasan lagi untuk tidak menjadi peserta JKN demi kebaikan diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar,” ungkap Yuliarsana.
Yuliarsana mengaku saat ini dirinya sudah tidak menggunakan kartu Indonesia sehat (KIS) lagi sebagai identitas kepesertaannya karena sudah memiliki kartu digital pada aplikasi mobile JKN atau NIK pada KTP untuk mengakses layanan kesehatan ketika sakit.
Di akhir perbincangan, Yuliarsana juga berharap Program JKN akan terus berjalan berkesinambungan. Ia juga turut menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Program JKN yang sudah sangat membantu dirinya beserta keluarga ketika memerlukan layanan kesehatan.
“Harapan saya, BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Program JKN bisa semakin sering mengedukasi pesertanya mengenai kebijakan-kebijakan terbaru, karena salah satu hak dari peserta JKN adalah memperoleh manfaat dan informasi tentang hak, kewajiban serta prosedur pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” pungkas Yuliarsana.
Sehat itu penting, namun hal yang tidak kalah penting adalah memiliki jaminan kesehatan dengan menjadi peserta JKN. Program JKN adalah program yang wajib diikuti oleh seluruh rakyat Indonesia yang memiliki manfaat sangat besar dan merupakan bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakatnya dalam pembiayaan kesehatan. (adv)
Penulis : Kadek Adnyana
Editor. : Oka S