Bandara Ngurah Rai Genting, Airbus 330 Terbakar, Puluhan Penumpang Meninggal

Simulasi Bandara Ngurah Rai

Badung, balipuspanews.com
Aktivitas di Bandara I Gusti Ngurah Rai tampak lebih sibuk dari biasanya, sejak pagi terlihat para personel bandara bergerak menuju bagian selatan landas pacu. Suasana genting makin terasa raungan sirine dari mobil pemadam kebakaran , ambulans dan mobil patroli security bandara melaju kencang ke arah yang. sama. Kobaran api terlihat api berasal dari pesawat Limate Air, rute Kuala Lumpur – Denpasar dengan nomor penerbangan Royal 123.

Berdasarkan data manifest, diketahui penerbangan ini membawa 295 penumpang dan enam orang kru. Pesawat jenis Airbus seri 300 dengan registrasi PK-DPS tersebut mengalami kecelakaan dan terbakar saat melakukan pendaratan di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Akibat kejadian ini mengakibatkan 15 orang meninggal dunia, 20 orang luka berat, 36 orang luka ringan dan yang lain dinyatakan selamat.

Baca Juga :  Buka Forum Diskusi, Sekda Bali: Bahasa Adalah Jati Diri Sebuah Bangsa

Kejadian tersebut merupakan bagian dari skenario Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) ke-101 PT Angkasa Pura I (persero), yang dilaksanakan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Latihan terpadu yang dilakukan secara berkala ini, melibatkan 1328 personel, yang nerasal dari Angkasa Pura I, Otoritas Bandara Wil. I, Perum LPPNPI, TNI AU Ngurah Rai, Kepolisian Daerah Bali, Basarnas, Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung, dan Kota Denpasar, Kantor Kesehatan, Pelabuhan, (KKP) Imigrasi, Bea Cuakai, airline, ground handling serta beberapa rumah sakit di sekitar bandara.

Tidak hanya melatih kesigapan personel dalam menanggulangi kecelakaan penerbangan (aircraft crash), digelar pula simulasi kebakaran gedung ( fire crash), serta abiation security exercise yaitu simulasi penanganan keamanan penerbangan dimana salah satu pesawat dikuasai oleh pihak lain ( hijaking) sesaat setelah mendarat di Bandar I Gusti Ngurah Rai.

Baca Juga :  Siasati Harga, Sekda Dorong Warga Badung Manfaatkan Pekarangan untuk Tanam Cabe

“Latihan PKD ini bertujuan untuk memantapkan fungsi komunikasi, koordinasi, dan komando antar unit serta antar instansi di lingkungan Bandara I Gusti Ngurah Rai, khususnya dalam menanggulangi keadaan darurat. Pada simulasi ini, kami ingin menguji kesesuaian dokumen Airport Emergency Plan (AEP) dan Airport Security Program ( ASP) dengan kondisi riil di lapangna. Selain itu, kami juga akan melakukan ecaluasi hasil simulasi tersebut. Dengan demikian, Bandara I Gusti Ngurah Rai dapat terus melakukan improvement,” kata Rai Yanus Suprayogi, selaku General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Hal senada dikatakan Faik Fahmi, selaku Direktur Utama Angkasa Pura I, mengatakan bahwa latihan PKD ini merupakan program kerja mandatory yang wajib menjadi perhatian seluruh stakeholder bandara.

Baca Juga :  Tingkatkan Kapasitas Perempuan di Bidang Politik, DP2KBP3A Gelar Workshop

” Dalam bisnis kebandarudaraan, aspek keselamatan dan keamanan penerbangan selalu menjadi prioritas utama dan merupakan tanggung jawab bersama. semua pihak memiliki kontribusi yang sama, dan melalui latihan PKD ini kami ingin mengukur sekaligus mengevaluasi kesiapan bandara dalam menangani ancaman kecelakaan atau keamanan penerbangan yang dapat terjadi kapan saja,” jelasnya.

Untuk mendukung Bali, lanjut FaikFahmi, sebagai destinasi pariwisata favorit bagi wisatawan domestik maupun internasional, bandara I Gusti Ngurah Rai senantiasa memastikan dan menjaga kualitas pada seluruh sektor layanan yang mendukung operasional bandara sebagaimana prinsip 3S dan 1C yaitu Safety, Service, Security, dan Compliance. (budiarta/bpn/tim)