NEGARA, balipuspanews.com – Untuk menghadapi Pilkada Jembrana tahun 2020 depan Pemkab Jembrana menyiapkan anggaran Rp.27 miliar lebih. Dari anggaran untuk untuk Bawaslu membutuhkan Rp.4,33 miliar.
Ketua Panwaslu Jembrana, Pande Made Ady Mulyawan, Selasa (8/8) mengatakan, awalnya Panwaslu Jembrana merancang anggaran Rp.7,1 miliar. anggaran sebesar itu rencananya selain untuk kegiatan rutin Panwaslu juga termasuk sewa gedung kantor untuk Panwascam, biaya listrik dan air untuk Panwascam dan beberapa kebutuhan lain. karena dinilai terlalu besar kemudian rancangan anggaran Rp.7,1 miliar itu dirasionalisasi menjadi Rp, 5,7 miliar. “Kita mengurangi dan menghapus beberapa anggaran yanang tidak perlu sehingga mendapat angka Rp.5,7 miliar itu,” ujarnya.
Lalu, kata Pande, pihaknya kembali merasionalisasi anggaran Rp.5,7 miliar itu sehingga menjdi Rp.4,33 miliar. beberapa item yang dihapus y seperti sewa kantor panwascam termasuk biaya listri dan airnya. “Untuk Panwascam nanti akan berkantor di kantor camat sehingga sewa gedung kantor dan biaya listrik dan airnya kita hapus,” jelasnya. Dengan berkantor di kantor camat, Panwascam juga akan kebih mudah berkorrdinasi dengan sekretariat yang mengunakan pegawai kecamatan. “Kalau berkantor diluar koordinasi akan sulit karena disekretriat mengunakan orang-orang kecamatan,” jelasnya.
Anggaran Rp,4,33 miliar yang diusulkan itu, menurut Pande sudah mencover seluruh biaya yang dibutuhkan Panwaslu termasuk perekrutan Panwascam, PPL maupun pengaas TPS. Untuk Panwascam jumlahnya 15 orang yakni disetiap kecamatan masing-masing 3 orang. PPL sebanyak 51 orang sesuai jumlah desa/kelurahan yang ada. sedangkan pengawasan TPS jumlahnya 520 orang sesuai jumlah TPS yang diperkirakan. “Untuk honor mereka kita upayakan sama dengan rekan-rekan yang di KPU,” jelasnya. (nm/bpn/tim)
