Karangasem, balipuspanews.com – Belasan siswa SMA Saraswati Selat, Karangasem Jumat (14/09/2018) pagi, kembali kesurupan massal. Kali ini pertama kali dialami oleh salah seorang staf tata usaha (TU) bernama Erawati yang diikuti oleh 15 orang siswi lainnya.
Ketika awak media ini tiba di sekolah tersebut, sejumlah siswa masih terlihat hilang kendali. Ada yang didudukkan didepan ruangan guru sambil ditenangkan, ada juga yang masih berada di lantai dua gedung sisi barat. Para guru nampak berusaha untuk menenangkan para siswa yang hilang kendali itu dengan cara diperciki air suci (tirta).
Para guru sendiri cukup kebingungan harus berbuat apa. Pasalnya, sesuai petunjuk yang didapat untuk membuat satu pelinggih, pihak sekolah sudah langsung membuat satu pelinggih disebelah barat Padmasana sekolah namun fenomena kesurupan justru kembali terjadi.
Berita Terkait:Â
35 Siswi SMA Saraswati Selat, Karangasem Kembali Kesurupan
Selain itu, ada hal yang tak biasa terjadi ketika para siswi mengalami kesurupan, seperti menari didepan pelinggih ditengah areal sekolah dan beberapa ada yang menunjuk nunjuk kearah satu bangunan setengah jadi yang saat ini dalam proses pembangunan di tengah areal sekolah. Diketahui pula semenjak bangunan baru itu dibuat peristiwa kesurupan ini terus terjadi.
Kepala Sekolah SMA Saraswati Selat, I Nengah Mertayasa ketika ditanya terkait fenomena kesurupan ini mengatakan, untuk penyebab kesurupan, dirinya tidak mengatakan apapun karena semua itu diluar batas kemampuannya.
Disamping itu, pihak sekolah juga sudah menjalankan sesuai petunjuk orang pintar untuk membuat satu buah pelingih diareal yang dimaksud lengkap dengan sarana upakaranya.
“Kalo disekolah kita sudah rutin 6 bulan sekali laksanakan mecaru dan dulu apacara Ngersigana juga sudah kita lakukan,” ujarnya.
Sementara itu, ditanya terkait lokasi bangunan baru yang ditunjuk tunjuk oleh siswa yang kesurupan itu, pihaknya tidak berani untuk berspekulasi apakah pembangunan itu penyebabnya atau tidak. Menurutnya, soal pembangunan disekolah, pembangunan seperti itu sudah sewajarnya dilakukan, jadi rasanya bukan itu yang menjadi penyebab kesurupan massal yang dialami siswanya.
Disisi lain, beberapa warga sekitar yang mengetahui fenomena itu juga berdatangan untuk melihat, dari informasi yang dihimpun, salah satu warga mengungkapkan, diareal sekolah itu memang dikenal cukup angker. Dulu dilokasi bangunan baru yang ditunjuk tunjuk itu juga terdapat bangunan ketika masih terbengkalai dan kerap kali warga ada yang mengalami fenomena fenomena aneh seperti penampakan mahluk astral. ( igs)