Jumat, April 19, 2024
BerandaLifestyleInspirasiBerjiwa Mulia, Sejak Covid-19 Mewabah, Gung Iwan Rutin Berbagi Buah Untuk Ribuan...

Berjiwa Mulia, Sejak Covid-19 Mewabah, Gung Iwan Rutin Berbagi Buah Untuk Ribuan Kera di “Alaska”

TABANAN, balipuspanews.com – Aktivitas yang dilakukan sosok yang satu ini layak disebut mulia. Betapa tidak, sejak mewabahnya covid-19, sosok ini secara rutin tiap hari berbagi buah bagi ribuan kera di hutan “Alaska” atau Alas Kedaton diwilayah Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan.

Sosok yang dimaksud tiada lain I Gusti Agung Ngurah Niriawan atau lebih dikenal dengan nama Gung Iwan. Sosok ini merupakan tokoh Puri Kukuh dan juga Wakil Sekretaris Laskar Bali.

Seperti apa kiprah dan kisah Gung Iwan berbagi buah bagi ribuan kera di Alaska tersebut? Berikut ulasannya.

Ditemui dikediamannya di Desa Kukuh, Marga, Rabu (22/7), Gung Iwan menceritakan kisah aktivitasnya sebagai penyedia logistik bagi ribuan kera di Alaska tersebut. Berawal dari keperihatinanny melihat “krama Alaska” kesulitan logistik akibat mewabahnya covid-19.

“Alaska (Alas Kedaron, red) itu ada di desa kelahiran saya dan sejak kecil saya terhibur oleh keberadaan ribuan monyet tersebut. Saya merasa prihatin karena dampak covid-19 juga terjadi pada mereka, yakni sulitnya mereka mendapat makanan,” ungkapnya.

BACA :  Bupati Giri Prasta Terima Audiensi 53 Perbekel dan Bendesa Se-Kabupaten Klungkung

Dijelaskannya, di Alaska sendiri saat ini ada sekitar delapan kelompok kera dan satu kelompok buangan. Total kera yang ada ia perkirakan setidaknya mencapai 2.800 ekor.

Berangkat dari keperihatinannya tadi, ditemani istri tercintanya Gung Iwan kemudian memulai aktivitas barunya. Yakni menjadi pemulung buah dari 3 toko buah di Kediri dan Pesiapan serta satu toko buah online milik sahabatnya.

Bisa dibayangkan sendiri bagaimana kontrasnya penampilan Gung Iwan yang necis dan modis serta dengan mengendarai mobil yang cukup keren harus memulung buah. Selanjutnya buah tersebut disortir sebelum dibagikan kepada “warga Alaska”.

Beberapa kali pengalaman pahit atau menjijikkan ia temui. Misalnya pada saat mengais buah secara tidak sengaja tangannya meraup buah yang sudah busuk atau juga ludah orang.

“Beberapa kali saya tidak sengaja mendapat ‘bonus’, misalnya meraup ludah orang. Tetapi saya tetap menikmati aktivitas memulung buah dengan membayangkan betapa senangnya kera-kera di Alaska mendapat jatah makan,” sebutnya.

Lebih jauh Gung Iwan mengatakan, pada awal memulung buah yang dilakoninya dari jam 09:00 hingga pukul 11:00 WITA ia dan sang istri maksimal mendapat 50 kilogram buah. Namun setelah secara rendah hati ia meminta bantuan para pemilik toko untuk membantu menyiapkan buah yang tidak layak jual (buah yang dibagikan ke kera), Gung Iwan bisa mendapatkan buah sebanyak 100 hingga 200 kilogram dalam waktu kurang dari satu jam atau hanya tinggal mengambil di toko buah langganannya.

BACA :  Mangku Pastika Pertemukan Sejumlah Tokoh Politik Asal Buleleng, Ini Alasannya

“Sekitar jam 11 siang buah-buahan itu saya bagikan secara langsung ke Alaska. Sering juga ditemani istri atau anak-anak.

Kera-kera di Alaska ini dikenal cukup “garang”. Menariknya dengan Gung Iwan monyet-monyet tersebut menjadi jinak.

Gung Iwan juga mengungkapkan, setelah beberapa kali berbagi logistik di Alaska, ia menjadi tahu makanan pavorit kera-kera disana. Yakni paling suka makan pisang dan menghindari buah-buahan yang bercita rasa asam.

“Kalau untuk waktu makan mereka sama seperti kita, yakni tiga kali sehari,” terangnya.

Diakuinya, melihat jumlah “warga Alaska yang mencapai angka 2.800 ekor, pasokan logistiknya ini tentu tidak mencukupi untuk semua kera disana. Artinya, sangat mungkin banyak kera yang tidak mendapatkan jatah logistiknya. Terutama kera-kera yang ada dibagian dalam hutan Alaska.

Terkait dengan hal tersebut, Gung Iwan berharap pihak pemerintah terkait bisa menyediakan makanan secara rutin bagi para kera tersebut. Mengingat kera dan Alas Kedaton sendiri merupakan salah satu aset pariwisata Tabanan. Jika kera-kera ini mati atau kelaparan kemudian memilih mengungsi ketempat lain, ciri khas Alas Kedaton akan hilang dan akan ditinggalkan pengunjungnya.

BACA :  Serahkan Hibah Rp 109 Miliar kepada Warga Karangasem, Giri Prasta Sebut Wujud Konkret Kolaborasi Pemkab Badung

“Meski mereka hanya kera, berbagi logistiknya jangan hanya sekali saja dan beritanya ramai di media,” sindirnya.

Hingga hari ini Gung Iwan tetap menikmati “kesendiriannya” berbagi buah di Alaska. Satu hal yang membuatnya kini bangga, anak-anaknya juga mengikuti langkah mulianya dengan rajin berbagi logistik kepada anjing-anjing liar.

“Anak saya juga senang berbagi logistik untuk anjing-anjing liar. Intinya apapun jenis hewan itu merupakan ciptaan Tuhan dan layak hidup disekitar kita. Jika kita ada lebih, alangkah bijaknya kalau berkenan berbagi dengan mereka,” tutupnya.

Penulis: Ngurah Arthadana

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -
TS Poll - Loading poll ...

Most Popular