Jumat, Maret 29, 2024
BerandaBulelengBertajuk “The Power of Buleleng”, Gong Baleganjur dan Ngoncang Massal Buka...

Bertajuk “The Power of Buleleng”, Gong Baleganjur dan Ngoncang Massal Buka Bulfest 2017

Singaraja, balipuspanews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng kembali menggelar ajang tahunan Buleleng Festival (Bulfest). Gelaran event tahunan saat ini sudah menapak tahun kelima sejak diadakan pertama kali di tahun 2013 lalu.

Bulfes bertajuk “The Power of Buleleng” akan lebih semarak, berbagai kesenian dan tradisi kembali ditampilkan pada perhelatan Buleleng Festival tahun 2017. Kesenian Baleganjur dan Ngoncang yang akan diselenggarakan secara massal pada pembukaan Bulfest tahun ini.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Drs. Wayan Sujana pada saat jumpa pers terkait persiapan pelaksanaan Bulfest V tahun 2017 di seputaran Tugu Singa Ambara Raja, Minggu (23/7) pagi.

Sujana menjelaskan berangkat dari tema Bulfest 2017 yaitu “The Power of Buleleng” menunjukkan segala potensi yang menjadi kekuatan yang dimiliki oleh Kabupaten Buleleng yang ditampilkan. Khusus pada kesenian pembuka atau pada saat pembukaan di Jalan Ngurah Rai dipilih Beleganjur dan Ngoncang secara massal. Kedua kesenian tersebut dipilih berdasarkan tema yang sudah ditentukan.

BACA :  Rayakan Lebaran di Kampung Halaman, Polresta Denpasar Gelar Mudik Gratis

“Beleganjur dari segi alatnya ataupun musiknya memiliki power yang bagus. Begitu pula ngoncang yang memiliki power atau kekuatan pada jaman agraris,” jelasnya.

Untung ngoncang ditampilkan sebanyak sepuluh grup yang dikoordinir oleh Desa Pakraman Buleleng. Kesepuluh grup tersebut terdiri dari minimal 12 orang sampai 15 orang. Sehingga para seniman yang terlibat dalam pagelaran seni massal di Jalan Ngurah Rai pada saat pembukaan berjumlah kurang lebih 850 orang termasuk dengan 20 sekaa beleganjur.

“Kurang lebih jumlahnya 850 seniman yang akan tampil pada saat pembukaan,” ungkap Sujana.

Bulfest V tahun 2017 sendiri akan digelar dari tanggal 2 sampai dengan 6 Agustus 2017. Berbagai atraksi akan dihadirkan pada Bulfest kali ini. Selain kesenian modern, akan ada juga kesenian tradisional seperti gambuh dan wayang. Sujana mengatakan selain kesenian yang sifatnya pelestarian, ada juga kesenian eksperimental seperti model wayang bondres.

“Wayang Bondres diambil sebagai perkembangan wayang yang ada selama ini. Kita ajak para seniman untuk bereksperimen. Wayang bondres sudah menjadi tren di masyarakat beberapa tahun belakangan ini. Jadi kita pilih wayang bondres,” ujarnya.

BACA :  Harga Bahan Pokok di Nusa Penida Mengalami Kenaikan, Kapolres AKBP Umar Cek Gudang Sembako di Klungkung

Kesenian drama juga menjadi pilihan pada BUlfest tahun ini. Drama dipilih karena selama ini drama dianggap sebagai kekuatan ataupun kesenian yang mengharumkan nama Buleleng. Nantinya akan ada empat jenis kesenian drama yaitu drama gong yang merupakan drama tradisi, drama klasik yang dimainkan oleh Sekaa Drama Klasik Banjar Paketan, Drama Modern (teater) oleh Komunitas Mahima dan Drama Inovatif dari Sanggar Kampung Seni Banyuning.

Sujana menambahkan setelah pada tahun-tahun sebelumnya Bulfest sudah dipromosikan ke tingkat nasional, dihadirkan juga kesenian dari luar daerah Bali. Tahun ini, BUlfest akan dimeriahkan oleh Laboratorium Tari Indonesia Jakarta yang akan menampilkan tiga tarian betawi. Dipilihnya kesenian dari betawi karena ada hubungan erat antara kesenian Bali dengan Betawi.

“Sebenarnya ada beberapa kelompok kesenian dari luar Bali mau masuk tapi kita belum bisa menyediakan ruang karena ruang kita masih sempit untuk mengakomodasi seniman-seniman dari luar. Kita utamakan dulu seniman asli Buleleng,” tandasnya

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular