Selasa, April 16, 2024
BerandaNasionalJakartaBesok Penerbangan Wisata Asing Dibuka, Pemprov Bali Diminta Terukur dan Disiplin Prokes

Besok Penerbangan Wisata Asing Dibuka, Pemprov Bali Diminta Terukur dan Disiplin Prokes

JAKARTA, balipuspanews.com – Penerbangan internasional di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, mulai besok Kamis (14/10/2021) akan kembali dibuka untuk penerbangan bagi wisatawan asing. Pembukaan penerbangan internasional ini merupakan bagian dari upaya pemerintah membuka kembali aktivitas ekonomi Bali.

Untuk itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah daerah provinsi Bali menyiapkan pembukaan destinasi wisata di Bali bagi turis asing secara terukur.

Selain itu, Pemprov Bali juga diminta melakukan simulasi terlebih dahulu sebelum destinasinya benar-benar dibuka untuk asing.

Langkah tersebut guna memastikan kesiapan seluruh tahapan dan aspek terkait mulai dari sarana prasarana hingga pihak-pihak terkait sudah menerapkan pembukaan wisata di Bali sesuai standar operasional prosedur (SOP).

“Pemerintah bersama Satgas Penanganan Covid-19 agar meninjau sekaligus memantau kesiapan destinasi-destinasi wisata di Bali,” ucap Bamsoet ketika dimintai pendapatnya terkait persiapan pembukaan Bali bagi turis asing di Jakarta, Rabu (13/10/2021).

Bamsoet menekankan penerapan protokol (prokes) kesehatan di pintu-pintu masuk kedatangan serta persyaratan kedatangan dari pre departure requirements hingga on arrival requirements diperketat.

BACA :  Gelar Festival Banjar Batuagung, Yowana Batuagung Deklarasikan Tolak Narkoba

Disamping itu, pemprov Bali juga harus memastikan manajemen karantina bagi turis asing diperhatikan dan dimonitor dengan baik. Karena sangat penting guna mengantisipasi dan mencegah terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di Bali.

Dukungan dari para pengusaha wisata juga menjadi hal penting untuk menyiapkan informasi melalui website akun resmi tempat wisata agar mudah dipahami pengunjung. Selanjutnya terus mengawasi para pengunjung guna mencegah potensi terjadinya kerumunan di tempat wisata yang dapat berakibat munculnya kluster baru Covid-19.

Kepada pemerintah pusat, Bamsoet juag mengingatkan harus berkomitmen untuk mengevaluasi secara berkala pembukaan destinasi Bali bagi turis asing atau wisatawan, disamping memonitor penerapan prokes dijalankan dengan baik.

“Pemerintah daerah juga harus segera mengejar target capaian vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat setempat sebelum destinasi Bali benar-benar dibuka, guna membentuk kekebalan kelompok,” ungkapnya.

Terkait dengan mobilitas masyarakat saat ini yang makin meningkat, sehingga dapat berpotensi memicu terjadinya gelombang ketiga di akhir tahun 2021, Bamsoet minta pemerintah melalui Kementerian Kesehatan/Kemenkes meminta masyarakat untuk tetap mematuhi prokes.

BACA :  Gelontorkan Dana Hibah Sebesar Rp 57 Miliar untuk Pembangunan Tempat Ibadah, Ketua DPRD Badung Apresiasi Bupati Giri Prasta

Ia mengimbau Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia/PERSI agar mengkoordinasikan seluruh rumah sakit di Indonesia untuk melakukan langkah antisipasi dan bersiaga menghadapi gelombang ketiga Covid-19 yang diprediksi akan terjadi pada akhir tahun 2021 ini, seiring mulai meningkatnya mobilitas masyarakat.

“Pemerintah agar tetap mengontrol dan memantau pergerakan/mobilitas masyarakat melalui PPKM jelang libur akhir tahun, dikarenakan hal tersebut dapat memicu terjadinya lonjakan kasus Covid-19, terlebih saat ini banyak relaksasi dan pelonggaran di sektor wisata,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut Bamsoet, seluruh pihak agar bersama-sama berkontribusi dan berpartisipasi dalam menekan penyebaran virus corona di tanah air, dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan yakni memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, mencuci tangan, dan juga menjauhi kerumunan.

“Pemerintah harus memperkuat upaya Whole Genome Sequencing (mengetahui penyebaran mutasi virus) untuk melihat varian virus corona yang saat ini masih terus berkembang, serta mengakselerasi program vaksinasi Covid-19 hingga ke seluruh pelosok tanah air,” tegasnya.

Alkes Impor

Sementara itu terkait data laporan neraca dagang alat kesehatan Kementerian Kesehatan 2019, dimana 90 persen alat kesehatan (Alkes) masih diimpor, Bamsoet mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia telah membuktikan bahwa kemandirian bangsa terkait alat kesehatan merupakan suatu keharusan.

BACA :  Jaring Tiga Perwakilan di Tingkat Provinsi, Pemkab Adakan Lomba Desa dan Kelurahan

Untuk itu kata Waketum Golkar itu, perlu adanya kolaborasi antara akademisi dan industri untuk menciptakan alat kesehatan guna kemandirian alat kesehatan di Indonesia. Mengingat, kepakaran akademisi dalam membaca peluang dan kebutuhan akan alat kesehatan diaplikasikan oleh pihak industri dapat menghasilkan alat kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Pemerintah harus mendorong Perkumpulan Organisasi Perusahaan Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium untuk meningkatkan kerja sama dalam hilirisasi hasil dan teknologi alat kesehatan, mengingat kerja sama dari semua pihak sangat dibutuhkan dalam mempercepat kemandirian alat kesehatan di Indonesia sehingga Indonesia tidak lagi mengandalkan produk impor alat kesehatan.

“Kami minta komitmen pemerintah untuk mendukung penuh akselerasi kemandirian alat kesehatan di Indonesia, termasuk terkait kepastian pengadaan dan pembelian,” pungkas Bamsoet.

Penulis : Hardianto

Editor : Oka Suryawan

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -
TS Poll - Loading poll ...

Most Popular