BADUNG, balipuspanews.com – Perkembangan Ilmu Telekomunikasi (IT) mempermudah segala bidang dengan diakses secara digital. Perekonomian yang menjadi tulang punggung sendi kehidupan menghendaki kecepatan dan kemudahan dalam bertransaksi.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali, Trisno Nugroho terus mendorong Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP), bank maupun non bank, untuk memperbarui layanan dengan sistem digital.
Mendukung hal itu BI telah mewadahi layanan digital melalui aplikasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Saat ini tersapat 67 bank yang telah mendapat ijin menggunakan aplikasi QRIS.
Menurutnya, QRIS itu cara baru pembayaran digital. Cara yang nirsentuh untuk menghindari Covid-19. Demikian disampaikan Trisno Nugroho saat hadir dalam peluncuran aplikasi Super Livin by Mandiri, di Mall Bali Galeria, Senin (4/10/2021).
Digitalisasi kata Trisno Nugroho, keniscayaan di era new normal akibat pandemi Covid-19. Bagi perbankan yang tak beradaptasi, menurutnya bisa jadi ditinggalkan nasabah.
“Jadi belum semua, total bank itu 120, non bank juga banyak. Tapi semua bank besar sudah ada QRIS-nya. Kalau bank ngga begitu, dia akan ketinggalan ya. Itu sudah merupakan cara pembayaran masa kini,” ujarnya.
Seiring dengan kemudahan yang dirasakan masyarakat dan sosialisasi yang gencar oleh BI dan pemerintah, Bali saat ini menjadi provinsi nomor enam dengan capaian pengguna QRIS. Pihaknya berharap kepada perbankan agar memiliki memiliki layanan digital untuk memberikan layanan prima kepada nasabah.
Sejak Januari 2021, lanjut Trisno Nugroho, yang hanya 180 ribu an, kini mencapai 320 ribu pengguna. Di sektor perbankan, hingga Oktober 2021 ini terdapat 62 bank maupun non bank yang mendapat ijin BI untuk menggunakan QRIS.
Dalam kesempatan yang sama, Vice President Bank Mandiri Balinusra Winardi Legowo, mengatakan, selama pandemi, transaksi secara digital meningkat. Pada tahun 2020 mencapai 270 ribu, namun tahun 2021 ini mencapai 340 ribu.
Melalui aplikasi terbaru Super Livin by Mandiri ini, dia menyebut nasabah dipermudah dalam melakukan transaksi. Salah satunya melalukan blokir secara mandiri. Di Bali, ia menargetkan pengguna Livin 498 ribu.
Kemudahan dalam Super Livin by Mandiri kali ini, Livin menyediakan fitur-fitur yang lebih beragam dan mudah diakses. Dengan ragam fitur ini tentu mempermudah para nasabah untuk melakukan transaksi secara digital.
Sedikit kendala, lanjut Winardi, para nasabah tidak semua dapat dihubungi. Meski demikian, lihaknya akan terus berusaha melakukan komunikasi twrhadap nasabah Mandiri untuk memberikan kemudahan dalam bertransaksi secara online.
“Sementara ini yang telah di-Livin-kan kurang lebih 325 ribu, kurang sedikit lagi. Memang butuh proses, karena tidak semua bisa dihubungi,” tutupnya.
Penulis: Budiarta
Editor: Oka Suryawan