Kesehatan, balipuspanews.com – Brem adalah makanan yang berasal dari sari ketan yang dimasak dan dikeringkan. Brem ialah makanan khas yang merupakan hasil dari fermentasi ketan hitam yang diambil sarinya saja yang kemudian diendapkan dalam waktu sekitar sehari semalam.
Sensasi makanan ini muncul ketika makanan dimasukkan ke dalam mulut akan langsung mencair dan lenyap meninggalkan rasa ‘semriwing’ di lidah.
Brem yang ada di pasaran adalah suatu produk pangan yang berwarna putih sampai kecoklatan dan mempunyai rasa manis keasaman yang dibuat dari pemasakan cairan tape ketan putih.
Brem itu ada dua, ada yang berupa makanan dan ada yg berupa minuman. yang makanan terkenal di Wonogiri dan Madiun sedang yang minuman di NTT ato bali.
Makan brem bisa meningkatkan kadar hormon. Brem mengandung alkohol yang bila dimakan tidak berlebihan maka akan membantu meningkatkan fungsi arteri darah. Arteri darah akan menyebabkan aliran darah menjadi lancar dan mendukung pekerjaan enzim dan produksi hormon sehinggga membuat metabolisme tubuh menjadi lebih baik.
Brem juga bisa mengurangi resiko terkena penyakit jantung dan stroke. Hal ini disebabkan karena alkohol yang terkandung dalam brem bisa membuat aliran darah pada pembuluh darah menjadi lebih lancar. Brem akan menghilangkan timbunan lemak dan plak pada pembuluh darah. Baik juga untuk jantung dan stroke:
Brem juga bisa mengurangi kadar asam dalam darah dan mencegah pembekuan darah. Masalah ini biasanya sering muncul pada orang tua . Brem bisa meningkatkan produksi dehidro epiandrosteron yang ternyata sangat baik untuk melancarakan peredaran darah.
Khasiatnya, brem pun bisa mengurangi kadar kolesterol buruk yang bisa menyebabkan tingginya kadar kolesterol dalam darah dan meningkatkan beberapa resiko penyakit seperti jantung, diabetes dan stroke.
Apabila mengkonsumsi brem dalam jumlah yang wajar bisa membuat proses regenerasi sel kulit mati berjalan lebih cepat sehingga produksi sel – sel kulit yang sehat akan mudah terbentuk. (Berbagai sumber)