SINGARAJA, balipuspanews.com — Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng berencana akan memberikan bantuan bibit kopi jenis arabica, bagi kelompok tani di wilayah Desa Wanagiri dan Tamblingan, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Selain untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di desa setempat, diharapkan tanaman kopi ini juga dapat mencegah terjadinya erosi.
Plt Dinas Pertanian Buleleng, I Made Sumiarta ditemui mengatakan, bantuan bibit kopi jenis arabica itu diberikan untuk luas lahan sekitar 100 hektar. Bantuan akan diberikan antara bulan November atau Desember 2019. Arabica pun dipilih mengingat harga pasarannya cukup tinggi bila dibandingkan dengan jenis robusta. Untuk 1 Kilogram kopi bubuk arabica sebut Sumiarta, harganya mencapai Rp 60 ribu. Sedangkan jenis kopi robusta berkisar Rp 50 ribu per kilogramnya.
Penanaman kopi arabica di Buleleng baru mencapai 12 persen, sementara robusta sudah 88 persen. Kopi jenis arabica ini rata-rata ditanam di wilayah Kecamatan Banjar, Sawan, Sukasada dan Kubutmbahan, dengan total luas lahan 2.834 hektar. Sementara robusta, seluas 10.614,73 hektar, tersebar di sembilan kecamatan di Buleleng.
Terkait pemasaran, diakui Sumiarta,
baru disekitar Bali dan wilayah Jawa. Para petani sudah mulai memasarkan kopi-kopinya dalam bentuk bubuk.
“Kopi-kopi shop ini juga sudah mulai berkembang, sehingga kami juga sudah memberikan bantuan dan sosialisasi untuk mendorong agar para kelompok-kelompok tani ini bisa mengolah kopinya agar bisa disuguhkan di kopi shop itu untuk meningkatkan nilai jualnya,” kata Sumiarta di ruang kerjanya Kamis (13/6).
Bantuan bibit kopi arabica ini diberikan dibagian Wanagiri dan Tamblingan mengingat wilayah tersebut rawan terjadi bencana longsor dan banjir bandang. Akar kopi diyakini dapat memperkuat tanah, sehingga para petani diharapkan dapat membudidayakan kopi di wilayah tersebut untuk meminimalisir terjadinya bencana.
“Hasilnya memang musiman. Tapi permasalahn itu bisa diminimalisir dengan merubah mindset petani, kalau terus-terusan menanam bunga nanti kan akibatnya terjadinya erosi. Ya salah salah satunya dengan menanam tabaman penguat seperti kopi ini,” tutupnya.