Mangupura, balipuspanews.com – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta memimpin langsung penyegelan lokalisasi prostitusi yang terletak di Jalan Teges Nunggal, By Pass Ngurah Rai, Kuta Selatan, pada Selasa (19/12).
Ketika diadakan penyegelan di lokalisasi tersebut, tidak ada upaya perlawanan atau keributan yang terjadi. Tidak mengherankan jika penyegelan pada 52 wisma yang berdiri pada lahan seluas 1,5 hektare itu berlangsung lancar.
“Tindak penyegelan ini merupakan kebijakan Bupati Badung sesuai dengan Perda Nomor 7 tahun 2016. Kami tidak ingin tindak penyegelan ini mengganggu kegiatan sosial masyarakat. Dan saya pertegas, berdasar Perda itu maka kegiatan prostitusi di Kabupaten Badung ditiadakan,” ujar Giri Prasta menegaskan.
Dia melanjutkan, jika ada masyarakat mencari nafkah atau lahan pencaharian di wilayah tersebut masih diberikan izin. Namun syaratnya, tidak ada sangkut paut dengan kegiatan prostitusi.
Menurut Giri Prasta, lokalisasi prostitusi itu telah berjalan sekitar 30 tahun. Pihaknya menyayangkan hal ini, dikarenakan tidak ingin warga Badung nanti makin bertambah yang terjangkit penyakit HIV-AIDS terkait keberadaan lokalisasi prostitusi ini.
“Dari 52 wisman di sini, ada sekitar 500 pekerja. Dengan penyegelan ini, kami mohon maaf karena terjadi pemutusan kerja. Untuk warga Badung yang bekerja di sini, nanti diberikan pelatihan kerja sehingga memiliki keterampilan sebagai bekal bekerja nanti,” ujarnya di sela-sela kegiatan penyegelan.
Kegiatan penyegelan ini, dihadiri antara lain oleh Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa, Kapolsek Kuta Selatan Nengah Patrem, Kastpol PP Badung IGAK Suryanegara, Danramil Kuta Selatan, Camat Kuta Selatan Made Widiana, Lurah Benoa Wayan Solo, Anggota DPRD Badung, serta sejumlah tokoh adat setempat.
