
BANDUNG, balipuspanews.com– Seringnya petani padi menjerit akibat harga gabah saat musim panen anjlok membuay Bupati Jembrana, I Nengah Tamba jengah. Agar nasib petani tidak terus terpuruk Bupati Tamba berusaha mencarikan solusinya.
Salah satunya dengan belajar ke salah satu BUMN. Itu dilakukan setelah Menteri BUMN, Erick Tohir ke Jembrana beberapa waktu lalu yang memberi petunjuk untuk melaksanakan studi tiru program kewirausahaan petani di Jawa Barat.
Program ini sangat terintegrasi yang didukung oleh 8 BUMN di 9 kabupaten sebagai perintis program kewirausahakan petani di Provinsi Jawa Barat akhir tahun 2017.
Program ini merupakan sinergi antara BUMN, Kementan dan Kemendesa.
Manyambut undangan dan saran Menteri Erick Tohir ini, Kamis (25/11/2021), Bupati Jembrana, I Nengah Tamba hadir ke PT. Mitra Desa Pamarican, Kab Ciamis, Jawa Barat untuk belajar tentang sistem yang dibangun dalam mewujudkan Petani sejahtera yang didampingi Sekda, Asisten 2, Kadis Koperindag, dan Kadis Pertanian.
Bupati beserta rombongan disambut oleh Direktur PT. MDP, Bapak Soleh Hudin dan juga Kepala Bank Mandiri Cabang Ciamis, Bapak Fajar.
Dalam paparannya, Soleh Hudin menerangkan bahwa permasalahan petani sebelum program ini adalah petani (termasuk penggarap) belum sejahtera secara ekonomi, akses permodalan rendah, pengetahuan budidaya dan pasca panen yang terbatas, usia lanjut dan tingkat pendidikan yang rendah.
Dengan ini Program Kewirausahaan Petani dibentuk dengan tujuan menciptakan kegiatan bisnis petani secara profesional sehingga nantinya mampu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.
Hal ini dilakukan untuk membentuk entitas bisnis PT yang dimiliki rakyat setempat (Gapoktan/Koperasi/BUMDes) dan BUMN sehingga aktivitas/manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh petani dan/atau masyarakat.
“Mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo yang melatarbelakangi kegiatan ini “Tidak bisa kita biarkan lagi petani itu berjalan sendiri-sendiri. Tidak bisa! Rakyat harus diorganisir, petani harus diorganisir. Kenapa korporasi bisa menjual produk dengan sangat murahnya? Karena skala ekonomi yang besar, kenapa mereka bisa lebih efisien? karena mereka memproduksi dalam jumlah massal, dalam jumlah banyak. Petani pun juga bisa seperti itu,” ungkap Soleh Hudin.
Inilah yang membuat Bupati merasa penting untuk hadir di PT. MDP ini, yaitu dapat gambaran sebuah proses bisnis dari perusahaan ini, mulai dari bagian mesin, proses, sampai ke hasil.
“Dari mulai truk angkut gabah kering/basah, sampai beras kemasan premium. Banyak sekali manfaatnya untuk mensejahterakan masyarakat petani,”ungkap Bupati Tamba.
Penulis: Anom
Editor: Oka Suryawan