JEMBRANA, balipuspanews.com- ASN yang digaji oleh rakyat harus proaktif untuk mencari tahu apa masalah yang terjadi di masyarakat. Mereka juga harus bisa menjadi influecer dalam mensosialisasikan dan melaksanakan program pemerintah.
Penegasan itu disamapuikan Bupati Jembrana I Nengah Tamba kepada 87 orang ASN eselon IIl dan IV yang akan kena mutasi, di Gedung Auditorium Pemkab Jembrana, Selasa (27/7/2021).
Bupati Tamba menyampaikan, ASN yang dagaji masyarakat, jangan baru sampai di rumah langsung tidur. Tetapi mereka harus proaktif menterap aspirasi dan mengececek masyarakat lalu memberikan laporan masyarakat mana yang terdampak langsung dari pandemi Covid-19 dan PPKM ini termasuk soal kemiskinan dan mampu meberikan penjelasan tentang program-program pemerintah.
“Jangan sampai program Pemkab tidak tahu. Kalau ada tetangga yang tiba-tiba sakit atau kena Covid. Ada tetangga yang kena maslalah harus bisa menginformasikan, jangan sampai ada masalah, PNS lari dari masyarakat,” tandasnya.
Semua PNS kata Bupati Tamba harus hadir di tengah masyarakat dan membantu masyarakat. Jika ada sumber daya alam yang bagus, potensi dan masalah di desanya agar dilaporkan sehingga bisa dimanfaatkan. Karena Bupati dan Wakil Bupati belum tentu tahu.
“PNS jangan kerja di kantor tok, sampe rumah wajib menyerap aspirasi, laporkan kepada atasan. PNS tidak hanya mengerjakan tugas rutin setiap hari, sekarang suasana Covid harus memberikan pencerahan apa pentingnya vaksin, prokes, jaga jarak, apa saja yang dilakukan Bupati hari ini harus tahu,” tegasnya.
Yang terpenting PNS harus tahu apa program dan visi misi Bupati dan mereka wajib menjadi penyambung lidah bagi masyarakat.
“Masyarakat Jembrana bahagia berlandaskan tri hita karana menjadi visi dengan misi Nangun Sad Kerthi Loka Jembrana dalam memimpin Jembrana. Tidak ada alasan bagi semua pegawai Pemerintah Kabupaten Jembrana untuk tidak mengetahuinya. Apalagi bagi para pejabat itu sendiri. Saya minta bagi ASN dapat menjadi Influencer (memberikan pengaruh) di masyarakat,” ujarnya.
Tugas lainnya termasuk saat pendistribusian bansos di lingkungan tempat tinggalnya agar memperhatikan penyalurannya. Mereka agar semangat bekerja harus tetap dijaga di tempat baru nanti lantaran tidak ada penurunan penghasilan bagi ASN yang akan dilantik.
“Ini bukan suka dan tidak suka. Ini semuanya berbasis kinerja. Bupati tidak pernah bicara politik tetapi bicara kerja. Jangan sampe ada beban yang PNS sukses dipindah ke tempat yang tidak sukses. Tujuannya untuk membangun tempat yang tidak sukses biar jadi sukses. Bukan berarti karier dibunuh, justru itu tantangan atau challenge nya. Kalau mampu menaikan grade maka kariernya akan bagus, buktikan omongan saya,” ungkapnya.
Tamba juga mengingatkan pegawai kontrak agar jangan terpaku menjadi pegawai kontrak terus-terusan. Posisi pegawai kontrak memang maju kena mundur kena. Jika bertahan kasihan gajinya kecil sekali, kalau mundur juga kasian. Mereka harus berpikir positif, banyak orang yang saat diputus kontrak merasa susah, padahal mereka punya peluang yang lebih bagus jika berpikir maju.
“Saya korban kecelakaan kerja gaji saya waktu itu 17 juta tetapi saya semangat duit dan kesempatan itu bukan disitu saja, jelek saat itu belum tentu jelek akhirnya. Kalau dimanjakan di ruang yang dingin bertahun-tahun gak akan dapat apa, cobalah keluar dari tenaga kontrak bagun potensi, Jembrana punya peluang besar,” pungkasnya.
Penulis : Anom
Editor : Oka Suryawan