BANGLI, balipuspanews.com– Setelah memiliki dua anak, Ketut Nova Arianta,30, memutuskan untuk mengizinkan istrinya menggunakan KB karena saat ini mereka telah memiliki dua anak. Pemakaian KB tiga bulan ternyata membuat istrinya tidak datang bulan sampai empat tahun.
Ia mengira hal tersebut biasa karena kondisi istrinya sama sekali tidak menunjukkan keanehan. Namun tiba-tiba istrinya mengalami pendarahan hebat. Saat itu juga, Nova segera membawa istrinya ke RSUD Bangli untuk diperiksa.
“Hasil pemeriksaan di rumah sakit menunjukkan ada gumpalan darah mati yang sebelumnya tidak keluar secara lancar, sehingga istri saya harus menjalani tindakan kuret untuk membersihkan darah tersebut,” ungkap pria asal Sulahan Bangli ini, Senin (7/11/2022).
Istrinya pun harus menjalani rawat inap selama tiga hari dan dilakukan beberapa kali transfusi darah. Selama menjalani perawatan tersebut kondisi istrinya terus membaik, keluhan pada perutnya mulai menghilang.
Seiring berjalannya waktu, kondisi sang istri kembali normal sehingga dokter memperbolehkannya untuk dirawat jalan.
“Meski sakitnya sudah hilang, namun istri saya tetap harus kontrol untuk memastikan kondisinya secara berkala. Saya bersyukur sekali, selama pengobatan istri saya tidak perlu membayar sepeser pun. Semuanya dijamin JKN. Meskipun saya terdaftar sebagai peserta JKN kelas 3 dan di kamar kami berenam dengan pasien JKN lainnya, tetapi pelayanannya tetap nyaman dan profesional,” katanya.
Hasil kontrol pertama istrinya menunjukkan jika ia memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Untuk itu, Nova pun akan tetap mendampingi istrinya melanjutkan pengobatan.
“Katanya ia akan dirujuk ke RSUP I.G.N.G Ngoerah untuk memastikan jenis penyakitnya, dan bagaimana penanganan selanjutnya. Apapun itu hasilnya, saya percayakan kepada dokter. Untuk pembiayaan saya serahkan sepenuhnya kepada JKN,” ucap Nova. (adv)
Penulis: Gde Candra
Editor: Oka Suryawan
