LONDON, Chelsea mengukuhkan tempat keempat di Liga Premier, Skuad tak terkalahkan Thomas Tuchel di Stamford Bridge berlanjut dengan kemenangan 2-0 atas Everton yang dua peringkat dibawah mereka.
Dalam pertandingan krusial dalam perebutan kualifikasi Liga Champions, Kai Havertz memberikan kontribusi yang menentukan di kedua babak saat Chelsea membuktikan keunggulan mereka di atas rival empat besar mereka yang bangkit kembali.
Kai Havertz memiliki andil dalam gol pembuka Chelsea ketika tendangannya pada menit ke-31 dibelokkan oleh gol bunuh diri bek Everton Ben Godfrey, dan pada babak kedua dimenit 65 pemain Jerman itu mendapatkan hadiah pinalti , yang memberi Jorginho kesempatan untuk menggandakan keunggulan tuan rumah dari titik penalti.
Kemenangan kedelapan Tuchel sebagai manajer Chelsea memperpanjang awal tak terkalahkannya menjadi 11 pertandingan dan melihat The Blues membuka keunggulan empat poin atas tim urutan kelima Everton. Chelsea memiliki poin 50 saat ini.
Chelsea tampil kuat tetapi Everton berdiri kokoh dalam menghadapi tekanan, membatasi tuan rumah hanya dengan satu upaya di lima belas menit awal, dengan Jorginho melepaskan tendangan voli beberapa inci dari gawang setelah tendangan sudut diberikan kepadanya.
Callum Hudson-Odoi dan Kai Havertz terus berkembang ke dalam permainan dan terlibat saat Chelsea membuat terobosan tepat setelah tiga puluh menit waktu permainan.
Hudson-Odoi merentang jauh dari Mason Holgate dan Andre Gomes di lini tengah sebelum melepaskan Marcos Alonso jauh di sisi kiri, dan umpan silang dari pemain Spanyol itu diarahkan ke gawang oleh Havertz sebelum membentur sudut bawah gawang setelah defleksi yang tajam dari Godfrey membuat Joran Pickford tidak berhasil dan membuang kesempatan.
Pickford dipanggil beberapa saat kemudian dan naik ke tantangan saat ia menyesuaikan gerak kakinya dengan sangat baik untuk menepis tembakan Alonso yang dibelokkan di sekitar tiang dan mencegah Chelsea menggandakan keunggulan mereka sebelum jeda.
Peluang Havertz kembali gagal saat menguasai bola di gawang Everton untuk kedua kalinya tak lama setelah babak kedua dimulai, ketika dia melepaskan tembakan melewati Pickford setelah membawa bola melayang Hudson-Odoi ke bawah
Peluang terbaik Everton untuk kembali ke permainan melewati Richarlison pada menit 57 ketika ia menepisnya melebar setelah tembakannya ke gawang oleh Gylfi Sigurdsson.
Dan Chelsea segera mendapatkan peluang yang kedua, melalui Havertz . Pemain Jerman itu menerobos umpan terobosan Mateo Kovacic dan melewati sekitar Pickford yang dijegal oleh stopper Toffees.
Fun Fact:
- Chelsea melanjutkan dominasi Everton – Statistik pertandingan
- Chelsea tidak terkalahkan dalam 26 pertandingan kandang terakhir Liga Premier melawan Everton (Win 15 Draw 11). Hanya melawan Spurs, the Blues memiliki rekor kandang tak terkalahkan yang lebih lama dalam sejarah liga (27 antara 1990-2016).
Hanya melawan Leeds (35 antara 1946-2001), Everton memiliki rekor tandang tanpa kemenangan yang lebih lama di liga daripada di Chelsea, dengan The Toffees tanpa kemenangan dalam 26 kunjungan ke Stamford Bridge sejak menang 1-0 pada November 1994. - Hanya Maurizio Sarri (12 bersama Chelsea pada 2018-19) dan Frank Clark (11 bersama Nottingham Forest pada 1994-95) yang memulai karir manajerial Liga Premier mereka dengan rekor tak terkalahkan lebih lama dari Chelsea Thomas Tuchel (saat ini P9 W6 D3).
- Bos Chelsea Thomas Tuchel menjadi manajer pertama dalam sejarah Liga Premier yang melihat timnya mencatatkan clean sheet di masing-masing dari lima pertandingan kandang pertamanya sebagai pelatih di kompetisi tersebut, sementara The Blues mencatatkan lima clean sheet liga kandang berturut-turut untuk pertama kalinya. sejak Januari 2015.
- Everton telah mencetak 53 gol bunuh diri di Liga Premier, tujuh lebih banyak dari tim mana pun dalam sejarah kompetisi.
sumber: skysports
