Berita Bola, Arab Saudi -Musim pertama Cristiano Ronaldo di Arab Saudi berakhir dengan kekecewaan, tetapi dengan gaji ratusan juta dan perhatian yang belum pernah terjadi sebelumnya pada sepak bola Saudi, dia mungkin bukan megabintang terakhir yang menghiasi kerajaan kaya minyak itu.
Kembang api dan euforia yang menyambut pembukaan gala Ronaldo di bulan Januari sangat kontras dengan penutupan musim Al Nassr, ketika pemain Portugal itu menang 3-0 melawan Al Fateh pada Rabu malam.
Meskipun menandatangani pemenang Ballon d’Or lima kali dalam kontrak dua setengah tahun dikatakan total 400 juta euro ($ 428 juta), Al Nassr finis kedua di Liga Pro Saudi tanpa trofi apa pun, meskipun mereka lolos ke Liga Champions Asia sebagai hiburan.
“Saya berharap memenangkan sesuatu tahun ini, tetapi kami tidak melakukannya,” kata Ronaldo dalam wawancara yang disiarkan di saluran media sosial Liga Pro Saudi.
“Tapi tahun depan saya benar-benar positif dan percaya diri bahwa banyak hal akan berubah, dan kami menuju ke arah yang lebih baik.”
Ronaldo mencetak 14 gol dalam 16 pertandingannya, menghabiskan 1.701 menit di lapangan. Tapi itu adalah “musim yang mengecewakan” bagi Al Nassr, tim favorit beberapa bangsawan senior Saudi, kata pemimpin redaksi surat kabar Al Riyadiah Moqbel Al-Zabni.
“Mereka membutuhkan setidaknya satu kejuaraan,” katanya.
Terlepas dari frustrasi para penggemar, bagaimanapun, pemain berusia 38 tahun itu tetap menjadi kudeta pemasaran untuk sepak bola Saudi dan negara yang lebih luas, yang berusaha mengubah dirinya sebagai magnet bagi pariwisata dan investasi asing.
Menurut sumber yang dekat dengan negosiasi, eksportir minyak utama itu juga akan mendapatkan kesepakatan “besar” untuk mantan rekan tanding Ronaldo di La Liga, Lionel Messi , ikon Argentina pemenang Piala Dunia.
Laporan telah mengaitkan serangkaian nama besar lainnya ke Liga Pro Saudi berkat kekayaan Dana Investasi Publik, kendaraan kekayaan berdaulat di belakang LIV Golf dan pembelian klub Liga Premier Newcastle United, serta penandatanganan Ronaldo.
Arab Saudi juga mempertimbangkan penawaran untuk Piala Dunia, mengikuti jejak tetangganya Qatar, dan telah menjajaki bergabung dengan Mesir dan Yunani untuk menghadirkan opsi tiga benua.
Pengeluaran mewah Arab Saudi untuk olahraga sering dikritik sebagai “pencucian olahraga” – upaya untuk mengalihkan fokus dari catatannya tentang hak asasi manusia.
Monarki konservatif mengeksekusi 81 orang dalam satu hari tahun lalu, melarang homoseksualitas dan memicu kecaman internasional ketika jurnalis Jamal Khashoggi dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul pada 2018.
Ronaldo tidak banyak bicara di depan umum sejak tiba di Riyadh bersama pacar modelnya Georgina Rodriguez — seorang pemberi pengaruh yang sangat menguntungkan dengan 49,5 juta pengikut Instagram — dan lima anak.
Namun dalam wawancara resmi yang dirilis pada hari Kamis, dia berjanji untuk tetap di Saudi tahun depan, dan mendukung liga Saudi untuk akhirnya menjadi salah satu dari lima besar dunia.
“Kami memiliki tim yang sangat bagus, pemain Arab yang sangat bagus. Tetapi mereka perlu sedikit meningkatkan infrastruktur. Bahkan wasit, sistem VAR, harus sedikit lebih cepat,” katanya.
“Saya pikir hal-hal kecil lain yang perlu mereka tingkatkan. Tapi saya senang di sini, saya ingin melanjutkan di sini, saya akan melanjutkan di sini.”
– ‘Fans ingin kejuaraan’ –
Meski dengan cepat menjadi jelas bahwa pemain veteran itu tidak bisa memenangkan pertandingan seorang diri, sepak bola Saudi tidak pernah menikmati perhatian seperti itu.
Pengikut Twitter Al Nassr telah melonjak dari 800.000 menjadi lebih dari empat juta, dan membengkak dari dua juta menjadi 14 juta lebih di Instagram.
Penggemar wanita, yang dilarang masuk ke stadion sepak bola hingga beberapa tahun yang lalu, telah menjadi pemandangan umum, sementara Ronaldo juga menarik banyak keluarga dengan anak-anak.
“Sepak bola Saudi telah menjadi pembicaraan di sebagian besar kantor berita dan media internasional,” tulis penulis Saudi Musaed Al-Abdali dalam kolomnya untuk Al Riyadiah.
Analis olahraga Mesir Ahmed Afify mengatakan Ronaldo tidak bisa disalahkan atas musim tanpa trofi, merujuk pada cederanya pemain lain termasuk kiper Kolombia David Ospina .
“Dia (Ronaldo) menunjukkan komitmen yang besar dan tidak bersikap seperti bintang besar terhadap rekan setimnya,” kata Afify.
Namun, beberapa suporter tidak terkesan dengan apa yang mereka lihat tentang Ronaldo, yang terkadang tampil tanpa nama.
Setelah Al Nassr bermain imbang melawan tim Al Khaleej dua minggu lalu, penggemar Mubarak Al-Shehri mengecam “kinerja buruk dan tidak bisa dipahami” Ronaldo.
Penggemar lainnya, Ibrahim Al-Suwailem, yang mengenakan jubah putih tradisional Saudi, mempertanyakan keputusan membeli Ronaldo.
“Ronaldo saja tidak cukup,” katanya, menambahkan: “Apakah itu sepadan dengan jumlah yang sangat besar ini? Ini adalah kesepakatan untuk publisitas, dan para penggemar menginginkan kejuaraan di penghujung hari.”
