Jumat, Maret 29, 2024
BerandaNasionalJakartaDaerah PPKM ke Level 2 di Jawa-Bali Makin Signifikan

Daerah PPKM ke Level 2 di Jawa-Bali Makin Signifikan

JAKARTA, balipuspanews.com – Gelombang Covid-19 varian Omicron adi Pulau Jawa dan Bali terus menurun. Hal itu ditandai dengan tren kasus harian yang menurun signifikan, menurunnya tingkat perawatan di rumah sakit dan menurutnya tingkat kematian.

Hal itu diungkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Senin (7/3/2022) melalui konferensi video.

“Tren penurunan kasus konfirmasi harian terjadi di seluruh provinsi di Jawa dan Bali. Tingkat rawat inap di rumah sakit seluruh provinsi Jawa dan Bali juga telah menurun terkecuali DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta). Namun DIY kami perkirakan akan turun dalam beberapa hari ke depan ini,” ucap Luhut.

Luhut menambahkan, dalam berapa hari terakhir jumlah kasus kematian di DKI Jakarta, Bali, dan Banten mengalami penurunan.

“Seiring dengan perbaikan situasi pandemi Covid-19 yang semakin hari semakin membaik, maka sejumlah kabupaten/kota yang kembali masuk ke Level 2 meningkat cukup signifikan,” ujar Luhut.

Ia mencontoh wilayah aglomerasi Jabodetabek dan Surabaya Raya kembali masuk ke dalam Level 2 dikarenakan penurunan kasus konfirmasi harian dan rawat inap di rumah sakit.

BACA :  Cosplay Raja Buleleng Meriahkan HUT Kota Singaraja ke-420, Ingatkan Soal Sejarah

“Detail informasi ini akan tertuang dalam Inmendagri (Instruksi Menteri Dalam Negeri) yang akan keluar hari ini,” imbuhnya.

Lebih jauh menurut Luhut, tren kasus konfirmasi harian nasional menurun signifikan, diikuti dengan tren perawatan di rumah sakit dan kasus kematian yang semakin melandai.

“Kami memprediksi dalam waktu dekat provinsi lain juga akan mengalami penurunan mengingat kasus kematian adalah lagging indicator,” imbuhnya.

Pada kesempatan sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) Airlangga Hartarto mengungkapkan kasus harian dan kasus aktif Covid-19 di luar Jawa-Bali mulai mengalami penurunan. Meskipun masih di atas 1, angka reproduksi kasus efektif (Rt) di luar Jawa-Bali juga menurun signifikan.

“Beberapa provinsi telah lewat puncak kasus, yaitu ada dalam tren penurunan, yaitu Sulawesi Utara, Papua, Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatra Utara, Kalimantan Timur, Sumatra Barat, Kepulauan Riau, dan Lampung, serta Riau, yang (tren) masih naik di Kalbar (Kalimantan Barat) dan NTT (Nusa Tenggara Timur),” ungkap Airlangga.

Secara rinci Airlangga menyampaikan, kasus konfirmasi harian di luar Jawa-Bali per 6 Maret sebanyak 8.158 kasus atau menurun dari puncaknya per 23 Februari yang mencapai 19.807 kasus.

BACA :  Divonis Kasus Narkotika, Imigrasi Deportasi Bule Asal Inggris

“Kasus aktif, puncaknya 3 Maret sebanyak 183.482 (kasus) dan saat sekarang per 6 Maret 171.217 (kasus). Kasus kematian 91 kasus per 6 Maret dengan CFR 2,61 dan sebagian besar adalah memiliki komorbid, lansia, dan belum vaksinasi lengkap,” imbuhnya.

Namun, masih terdapat tiga Provinsi di luar Jawa-Bali dengan kasus aktif tinggi atau di atas 15 ribu kasus, namun tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit (RS) di daerah tersebut masih terkendali dan konversi tempat tidur untuk penanganan Covid-19 juga masih rendah.

Ketiga provinsi tersebut adalah Sumatra Utara dengan 21.338 kasus aktif dan BOR 26 persen serta konversi 21 persen, Kalimantan Timur (Kaltim) dengan 15.603 kasus dan BOR 35 persen serta konversi 25 persen, dan Sulawesi Selatan dengan 15.131 kasus dan BOR 31 persen serta konversi 18 persen.

Pemerintah menyediakan fasilitas isolasi terpusat (Isoter) dengan kapasitas 36.470 tempat tidur. Tingkat keterisian isoter tersebut hanya sekitar 10 persen.

“(Sebanyak) 9 provinsi BOR isoternya 0. Beberapa yang isoternya masih tinggi adalah di Kaltim dan Kepri (Kepulauan Riau), 49 dan 33 persen,” imbuhnya.

BACA :  Malam Pertama HUT Kota Singaraja Diklaim Perputaran Ekonomi Capai Angka Rp 138 Juta

Persiapan MotoGP Mandalika

Mengenai persiapan ajang balap motor MotoGP Mandalika yang akan digelar 18-20 Maret mendatang, Airlangga mengatakan bahwa capaian vaksinasi dosis pertama di seluruh Nusa Tenggara Barat (NTB) per 6 Maret telah mencapai 92,5 persen dan dosis kedua 70,6 persen. Provinsi NTB saat ini berada pada PPKM level 1.

“Tadi sudah mendapatkan arahan Bapak Presiden bahwa dengan dosis kedua sudah level di 70 persen, maka untuk penonton di Mandalika MotoGP yang sudah dua kali vaksinasi tidak perlu dites baik PCR maupun antigen lagi,” ujarnya.

Airlangga menambahkan, tiket yang dialokasikan untuk 60 ribu penonton untuk hari pertandingan atau race day sudah habis terjual.

“Secara kesiapan teknis (dilakukan) pengaspalan ulang. Kapasitas penonton adalah 60 ribu dan seluruh tiket sudah sold out terutama di hari ketiga, di hari pertandingan atau race day,” tandasnya.

Penulis : Hardianto
Editor : Oka Suryawan

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular