Delapan Staf Medis Diadili Karena Kelalaian Yang Mengakibatkan Kematian Maradona

legenda-sepak-bola-diego-armando-maradona-wafat
Almarhum Legenda Argentina Diego Armando Maradona | credit: lampung post

BERITA DUNIA, Delapan personel medis akan diadili atas dugaan kelalaian kriminal dalam kematian legenda sepak bola Argentina Diego Maradona, menurut putusan pengadilan yang diumumkan Rabu.

Tidak ada tanggal yang ditetapkan untuk persidangan delapan atas kematian Maradona pada tahun 2020, yang menurut jaksa disebabkan oleh “kelalaian” oleh pengasuhnya yang meninggalkannya “untuk nasibnya” selama rawat inap di rumah.

Maradona meninggal dalam usia 60 tahun pada tahun 2020 saat pulih dari operasi otak untuk pembekuan darah, dan setelah beberapa dekade berjuang dengan kecanduan kokain dan alkohol.

Ahli bedah saraf dan dokter keluarga Leopoldo Luque, psikiater Agustina Cosachov, psikolog Carlos Diaz, koordinator medis Nancy Forlini dan empat lainnya termasuk perawat ditempatkan di bawah penyelidikan.

Baca Juga :  Hadiri Rakor, Bupati Sanjaya Dukung Langkah Gubernur Tertibkan Wisatawan yang Rusak Citra Pariwisata Bali

Jaksa telah meminta agar mereka diadili karena pembunuhan karena kelalaian.

Mereka mengklaim salah urus oleh tim telah menempatkan legenda sepak bola itu dalam “situasi ketidakberdayaan.”

Terdakwa terancam hukuman mulai dari delapan hingga 25 tahun penjara.

Menurut jaksa, para terdakwa “adalah protagonis dari rawat inap yang belum pernah terjadi sebelumnya, benar-benar kurang dan sembrono di rumah”, diduga bertanggung jawab atas “serangkaian improvisasi, kegagalan dan kekurangan manajemen.”

Maradona secara luas dianggap sebagai salah satu pesepakbola terhebat dalam sejarah.