KARANGASEM, balipuspanews.com – I Gusti Ayu Wiantini,40, perempuan asal Padang Kerta, Karangasem sempat mengalami keresahan saat akan melahirkan anak ketiganya, indikasi medis dan faktor usia menjadi penyebabnya.
Hal tersebut membuatnya harus menjalani operasi berisiko tinggi sehingga ia takut akan menimbulkan biaya yang sangat besar.
Setelah melewati operasi tersebut, wanita yang biasa dipanggil Wiantini merasa sangat bersyukur karena semuanya berjalan lancar, ia bersalin menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang ia dapatkan dari suaminya yang berstatus pekerja dan didaftarkan oleh pemberi kerja ke dalam program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
“Saya dag dig dug memikirkan tindakan operasi, bersyukur semuanya berjalan dengan lancar. Sedangkan untuk biayanya, saya tidak khawatir lagi, karena saya memiliki JKN-KIS,” ungkap Wiantini.
Wiantini bahkan mengaku jika dirinya memilih naik kelas satu tingkat sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dirinya menyatakan tidak keberatan akan biaya tambahan yang nantinya harus ia bayarkan lagi Namun sekali lagi ia menyatakan syukur karena biaya tambahan yang harus ia bayarkan ternyata tidak banyak.
“Setelah dinyatakan boleh pulang dan mengurus administrasinya, ternyata pembayarannya tidak banyak, kurang lebih 1 juta, sementara pelayanan yang saya dapatkan sangat memuaskan,” jelasnya lagi.
Wiantini begitu bangga dengan adanya Program JKN-KIS. Dirinya mengatakan Program JKN-KIS ini dapat menghadirkan ketenangan bagi peserta yang ingin berobat. Menurutnya apapun program dari pemerintah tentunya bertujuan baik asalkan sudah menempuh prosedur yang berlaku.
“Setiap program pasti memiliki aturan main atau prosedur yang berlaku, sebagai warga negara yang baik, kita cukup mematuhinya maka semuanya akan berjalan lancar seperti apa yang telah saya buktikan,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan, selain prosedur yang berlaku, kewajiban sebagai peserta juga patut untuk dipenuhi agar mendapatkan hak secara optimal, kewajiban yang ia maksud adalah perihal pembayaran iuran rutin perbulan.
“Dengan iuran JKN-KIS yang murah tentunya tidak akan begitu membebani peserta,” tutupnya.
Penulis : Candra
Editor : Oka Suryawan