Jumat, Maret 29, 2024
BerandaBulelengDerita Komang Juniani yang Divonis Kena Tumor, Bantuan BLT Hanya Cukup untuk...

Derita Komang Juniani yang Divonis Kena Tumor, Bantuan BLT Hanya Cukup untuk Beli Susu

BULELENG, balipuspanews.com – Kehidupan keluarga kecil Komang Juniani, 34, asal Banjar Dinas Kajanan, Desa Joanyar, Kecamatan Seririt, Buleleng sangat memprihatinkan. Ditengah hidup dengan ekonomi pas- pasan, kini penderitaan ibu tiga anak itu semakin terpuruk setelah divonis menderita tumor. .

Kabar buruk itu diketahui setelah dua bulan melahirkan putrinya Luh Aprilia. Awalnya, Juniani mengalami pembengkakan pada paha kirinya. Setelah dilakukan diagnosa medis, Juniani disebut kena tumor.

Kondisi ekonomi serta keterbatasan pendidikan ditambah tiga orang anaknya yang masih berusia dibawah 11 tahun membuat sang suami yakni Kadek Mertayasa,38, kebingungan mengambil langkah setelah sebelumnya disuruh merujuk ke RSUP Sanglah Denpasar.

Hal itu membuat Mertayasa memilih untuk menempuh pengobatan Niskala atau Balian sejumlah 19 orang sudah dicari untuk memohon agar ibu dari Komang Suciani,10, bisa sembuh seperti sediakala, namun masih tetap belum bisa.

“Saya sudah berusaha keliling cari orang pintar buat kesembuhan istri setiap kali berobat penyakitnya dibilang penyakit tidak wajar, tapi kalau di medis dinyatakan tumor,” ucap ayah dari Ketut Rendi Setiawan itu kepada balipuspanews.com beberapa waktu lalu.

BACA :  Rayakan Lebaran di Kampung Halaman, Polresta Denpasar Gelar Mudik Gratis

Bahkan diakui lelaki yang kesehariannya ini bekerja sebagai buruh serabutan bahwa sebelumnya sang istri sempat diperiksakan ke rumah sakit sebanyak dua yakni memeriksakan ke RS Pratama Tangguwisia Seririt, dan RS Shanti Graha Seririt dari hasil diagnosis, sang istri dinyatakan mengalami tumor, sehingga harus dirujuk ke RSUP Sanglah.

Namun Mertayasa menolak rujukan tersebut, dengan alasan tidak ada yang merawat anak-anaknya di rumah. Terlebih Mertayasa juga mengalami keterbatasan ekonomi. Pria yang bekerja sebagai buruh serabutan ini sudah 15 hari belakangan tidak mendapatkan pekerjaan. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan perut anak dan istrinya, Ia acap kali harus meminjam di warung milik keluarganya.

“Jujur saya tidak bisa baca dan tulis. Kalau saya ikut ke RSUP Sanglah, saya juga takut nanti tidak mengerti harus bagaimana di sana. Lagi pula anak-anak saya di rumah juga tidak ada yang ngurus, karena saudara-saudara saya juga kondisi perekonomiannya sama,” ujarnya dengan bibir gemetar.

Sementara itu Ia pun melanjutkan bahwa BLT DD yang ia terima hanya cukup untuk membeli susu formula untuk anak ketiganya. Ia pun berharap jika nantinya agar sang istri bisa dirawat di RSUD Buleleng maka Ia akan setuju istrinya dirujuk.

BACA :  Kepala BSN: Standardisasi berikan dampak ekonomi di Indonesia

“Kalau harus dirujuk ke Sanglah, saya tidak bisa. Kasian anak-anak saya masih kecil, nanti tidak ada yang rawat,” terangnya.

Disisi lain salah satu perangkat Desa Joanyar Wayan Maka Sara Atmaja tidak menampik jika keluarga Mertayasa merupakan warga yang kurang mampu. Namun pihaknya sudah mencoba memberikan bantuan seperti jaminan kesehatan dan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD).

Penulis : Nyoman Darma

Editor : Oka Suryawan

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular