Jumat, April 19, 2024
BerandaGianyarDesa Adat Guwang Sukawati, Desa Adat Pertama di Bali yang Kelola Tenten...

Desa Adat Guwang Sukawati, Desa Adat Pertama di Bali yang Kelola Tenten Mart

GIANYAR, balipuspanews.com – Keberadaan Tenten Mart yang dikelola Desa Adat Guwang, Sukawati, Gianyar mendapat perhatian dari Desa Adat lainnya. Banyak Desa Adat mulai menghubungi Bendesa setempat untuk bertanya terkait sistem pendirian dan pengelolaan termasuk konsepnya.

“Dari kemarin, banyak Bendesa telah menghubungi saya,” ujar Made Karben Wardana, Bendesa Adat Guwang, Senin (21/6/2021).

Karben menjelaskan, Teten Mart yang bangun oleh Desa Adat Guwang merupakan program kerja sudah lama dari prejuru Desa Adat dalam perekonomian, untuk meningkatkan pendapatan desa adat. Setelah dikeluarkannya Perda nomor 4 tahun 2019, ada pasal yang sinkron yakni Baga Utasaha Padruenan Desa Adat (BUPDA).

“Didalam BUPDA itu ada disebutkan beberapa unit usaha yang bisa menjalankan salah satunya minimarket,” jelasnya.

Disamping itu, adanya kebijakan Bupati yang tidak mengeluarkan izin toko berjejaringan, dari situ pihaknya semakin bersemangat untuk mendirikan minimarket. Adanya dorongan dari Gubernur Bali untuk menggali potensi perekonomian Desa Adat agar Desa Adat menjadi mandiri.

“Pemilihan nama Tenten Mart ini sudah dirancang oleh MDA dan direncanakan sebagai brending untuk seluruh Desa Adat yang akan mendirikan minimarket,” jelasnya.

BACA :  Ribuan Warga Karangasem Sambut Giri Prasta di GOR Gunung Agung Amlapura

Terkait supplayer barang, Karben mengatakan, bekerja sama dengan pihak PT. Bali Sari Luwih. Karena pihaknya belum bisa mengelola minimarket secara profesional.

“Semua barang didistribusikan oleh pihak BSL ini, satu supplayerlah,” ungkapnya.

Harga yang ditawarkan pun bersaing dengan minimarket yang sudah ada. Selain itu dipastikan tidak akan lebih murah dari harga barang di warung milik warga di sekitar.

“Jelas kami tidak ingin merugikan warga kami yang berprofesi sebagai pedagang,” jelasnya.

Sementara dalam mendirikan Tenten Mart ini, pihak Desa Adat mengeluarkan sekitar Rp 700 juta. Sudah lengkap bangunan dan berisi barang.

“Untuk modal diluar bangunan sekitar 250 – 300 juta. Sisanya itu modal bangunan. Semua full tinggal dijalankan,” ungkapnya.

Tenten mart kini dijalankan oleh 7 pegawai. Berasal dari 7 perwakilan Banjar Adat di Desa Adat Guwang.

“Kami membuka kesempatan untuk semua Banjar Adat, sistem perekrutannya dilakukan oleh tim dari Universitas Udayana, sangat profesional dalam perekrutan pegawainya,” ujar Karben Wardana yang periode kedua sebagai Bendesa ini.

BACA :  Perencanaan Pembangunan TPST Jungutbatu Dianggarkan Rp 6,3 M Lebih

Karben Wardana mengatakan, Tenten Mart ini belum bisa dibuka 24 jam. Namun Kedepannya kemungkinan akan dibuka 24 jam.

“Sementara baru bisa dari jam 7.00 sampai 22.00, kalau perekonomian bagus Kedepannya kemungkinan akan 24 jam,” jelasnya.

Diakuinya Tenten Mart Ini yang pertama di Kabupaten Gianyar. Pihaknya berharap Desa lain juga bisa melakukan hal. serupa Kedepannya.

“Mudah-mudahan ini bisa, menjadi contoh Desa Adat lain. Kami siap membantu jika Desa lain ingin konsultasi terkait konsep Tenten Mart ini,” pungkas Karben Wardana.

Kedepan ia berharap dengan adanya Tenten Mart dapat meningkatkan perekonomian Desa Adat. Kini warga Guwang sangat antusias adanya minimarket ini.

Desa Adat Guwang sendiri kini memiliki banyak usaha seperti LPD dengan aset 145 miliar rupiah, Pasar Seni Guwang, pasar tradisional, usaha air dalam kemasan, dan yang terakhir Tenten Mart.

Keuntungan dari semua usaha yang dimiliki Desa Adat digunakan untuk kegiatan upacara keagamaan, renovasi pura, sumbangan ke banjar-banjar dan sumbangan pitra yadnya.

Penulis : Ketut Catur

BACA :  Pamit Ngaku Service Motor, Kakek Ditemukan Meninggal di Areal Setra Badung

Editor : Oka Suryawan

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -
TS Poll - Loading poll ...

Most Popular