SEMARAPURA, balipuspanews.com – Polemik sampah tidak hanya dialami di perkotaan semata, masalah tersebut kini meluas sampai pedesaan. Seperti di Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung.
Desa Batununggul sebagai desa yang sentral, selain sebagai pusat pemerintahan Kecamatan juga pusat ekonomi.
Saat ditemui dikantornya Perbekel Desa Batununggul, I Ketut Sulatra, Selasa (25/2/2021) lalu menyampaikan, sampah notebene masalah personal tetapi problem bersama tidak bisa bergerak sendiri-sendiri ada sebuah kolerasi secara kolektif.
Berbicara sampah, kata Sulatra semenjak dirinya dilantik beberapa bulan lalu langsung menggeber bagaimana persoalan sampah dari hulu khususnya di lingkungan rumah tangga bisa diminilisir terlebih dahulu. Pemilahan sampah bagian yang terpenting.
Melalui Bank Sampah, Desa Batununggul mendirikan pos sementara ini sebanyak 3 diantaranya Pos Batumulapan, Kutapang dan Mentigi dan kemungkinan akan berkembang hingga per banjar.
Secara teknik masyarakat membawa sampah baik yang plastik dan organik dipisahkan terlebih dahulu baru ditukar di pos Bank Sampah.
Sampah yang dibawa oleh masyarakat ditimbang baru kemudian dinilaikan dengan uang berupa tabungan.
“Kami start awal bersosialisasi dari dusun ke dusun setelah dirasa cukup baru kami berkalaborasi dengan stakeholder lainnya untuk berkerjasama,” ujarnya.
Saldo tabungan yang ditukarkan warga bisa sewaktu-waktu ditarik yang dikelola oleh Bumdes Batununggul.
Selain pemberdayaan masyarakat dalam hal penanganan sampah ia juga memperdayakan bagi Rumah Tangga Miskin lewat (RTM) program pembuatan keranjang.
Selanjutnya keranjang yang dibuat oleh RTM tersebut disebar kepada masyarakat untuk pemilahan sampah mulai dari rumah tangga masing-masing.
Khusus untuk sampah organik yang akan menjadi pupuk kompos sementara ini diberikan kepada masyarakat secara cuma-cuma.
Dan kedepannya menurut Sulatra tahun depan menggenjot pertanian sebagai daya ungkit keberlanjutan dari program Bank Sampah dimana sampah yang dikelola menjadi kompos tersebut akan diberdayakan warga sebagai pupuk menyuburkan tanaman.
Penulis : Roni
Editor : Budiarta