Jumat, Maret 29, 2024
BerandaJembranaDi Jembrana Terjadi 163 Kasus DBD

Di Jembrana Terjadi 163 Kasus DBD

NEGARA,balipuspanews.com- Ditengah pandemi Covid-19, kasus demam berdarah dengue (DBD) juga mewabah. Hingga kini DBD tercatat sudah menjangkiti 163 orang warga.

Sementara Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jembrana dr. I Gusti Agung Putu Arishanta disela-sela fogging di depan Taman Makam Pahlawan Kesatria Kusuma Mandala Kelurahan Pendem.

Kecamatan Jembrana, Jumat (26/6) mengatakan, kasus DBD di Jembrana lebih banyak terjadi di daerah-daerah yang memang rawan DBD. Hingga kini penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aigypti itu sudah menjangkiti 163 orang warga.

Mereka tersebar di semua kecamatan yakni kecamatan Negara sebanyak 81 kasus, Pekutatan 27, Mendoyo 21, Jembrana 18 dan kecamatan Melaya sebanyak 16 kasus. Untuk mencegah penyebaran DBD itu selain dengan trus gencar mensosialisasikan gerakan 3 M untuk membunuh jentik-jentik nyamuk aedes aigypty Pemkab juga gencar melakukan fooging atau penyemprotan guna membunuh nyamuk dewasa.

” Upaya pencegahan ini kita lakukan secara rutin di daerah-daerah yang disinyalir rawan dari wabah nyamuk itu. Termasuk di Kelurahan Pendem dimana ada salah satu keluarga yang teridentifikasi DBD,”ujarnya.

BACA :  49 Tim Ikuti Turnamen Basket SMANSA Cup XIII

Bupati Jembrana I Putu Artha yang ikut melakukan fooging didampingi Sekda I Made Sudiada, Asisten dan pimpinan OPD mengatakan, saat ini semua warga masyarakat masih fokus terhadap virus covid-19. Sehingga sementara mengabaikan dampak dari wabah penyakit menular lainya seperti rabies dan DBG.

” Semua masyarakat lagi booming dengan Virus Corona padahal penyakit lainnya seperti Rabies dan DBD juga harus diwaspadai lantaran wabah – wabah penyakit ini sangat membahayakan bahkan sudah banyak memakan korban jiwa,”ujarnya.

Untuk mengantisipasi wabah penyakit menular ini, Bupati Artha me,imta Dinas terkait agar penanganannya dilaksanakan secara seimbang.

”Dinas terkait harus sigap dan tanggap dalam melakukan penangan kasus-kasus ini. Ketiga jenis wabah ini memiliki tingkat keganasan yang sama(mematikan). Covid-19 sampai saat ini belum ditemukan obatnya, sementara untuk DBD dan Rabies obatnya sudah ada. Untuk itu saya instruksikan kepada dinas terkait agar melakukan langkah-langkah penanganan yang cepat sehingga warga masyarakat tidak tertular oleh penyakit-penyakit yang bisa mematikan itu,”tegasnya.Bupati Artha juga menghimbau warga untuk mengintensifkan pencegahan DBD. Diantaranya dengan mengintensifkan gerakan 3 M plus dilingkungan masing-masing .

BACA :  Bupati Tamba Tanggapi Catatan Dewan

” Ini cara sederhana dalam mencegah DBD , namun efektif dan bisa dilakukan secara bersama,” ungkapnya.

Penulis/editor : Anom

 

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular