Diduga Akibat Terdorong Arus, Dua Kapal Penumpang Tabrakan

Dua kapal penumpang bertabrakaan saat hendak melakukan pelayaran.
Dua kapal penumpang bertabrakaan saat hendak melakukan pelayaran.

JEMBRANA, balipuspanews.com- Dua kapal motor penumpang (KMP) yang melayani penyeberangan di Selat Bali, harus keluar dari jadwal pelayaran. Itu terjadi karena mengalami kerusakan, setelah bertabrakan diantara dermaga ponton dan MB 1 Pelabuhan Ketapang.

Kecelakaan laut itu terjadi pada, Jumat (13/5/2022) malam antara KMP Gerbang Samudra II dengan KMP Trisila Bhakti II.

Awalnya KMP Gerbang Samudra II keluar dari dermaga MB I untuk berlayar ke Pelabuhan Gilimanuk. Diwaktu yang bersamaan KMP Trisila Bhakti II juga keluar dari dermaga ponton.

Sekitar satu menit setelah keluar dermaga sekitar pukul 18.10 Wib kedua kapal berlayar berhadapan lalu rumpdoor KMP Gerbang Samudra II tampak menyosor lambung kanan KMP Trisila Bhakti II.

Baca Juga :  Bahas Strategi Pemilu 2024, Golkar Gelar Rakernas

Setelah bertabrakan kedua KMP itu tidak melanjutkan pelayaran dan kembali ke Pelabuhan Ketapang karena mengalami kerusakan.

Ketua DPC Gapasdap Banyuwangi, Putu Widiana menyampaikan sebelum sama-sama berlayar kedua KMP itu sempat mengalami gagal sandar akibat arus laut yang kencang.

Kencangnya arus laut itu kemudian membuat kedua kapal keluar dermaga nyaris bersamaan lalu karena terdorong arus dan angin kedua kapal tidak bisa menghindar sehingga terjadi senggolan.

Akibatnya bagian akomodasi KMP Trisila Bhakti II rusak dan dua penumpang yang duduk di kapal tersebut mengalami luka lecet dan langsung dievakuasi.

KMP Trisila juga langsung kembali ke dermaga untuk melakukan perawatan. Karena kapal tersebut mengalami kerusakan di bagian kursi, akomodasi dan reling.

Baca Juga :  Gubenur BI Dorong Bali Kembangkan Inovasi Digital dan Sektor Kreatif

Sedangkan KMP Gerbang Samudra II setelah diperiksa diperbolehkan melanjutkan perjalanan sampai di Gilimanuk.

”Ini faktor alam. Arus di Selat Bali ini tidak bisa diprediksi,” ujarnya.

Menurut Korsatpel BPTD wilayah XI Jawa Timur, Rocky Surentu, setelah bertabrakan kedua KMP langsung dikeluarkan dari lintasan. Penumpang yang dimuat dipindahkan ke kapal lain dan pihak syahbandar kemudian melakukan investigasi.

“Tidak ada korban, hanya ada satu penumpang yang kaget sempat pingsan,” ujarnya.

Kordinator KSOP Wilker Ketapang, Widodo mengatakan, dari hasil investigasi sementara gesekan kedua kapal itu karena arus kencang yang terjadi di perairan sekitar pelabuhan. Tinggi gelombang saat itu mencapai 1,5 meter.

“Saat ini sudah musimnya angin kencang. Kedua kapal bisa beroperasi lagi karena tidak ada kerusakan yang fatal,”jelasnya.

Baca Juga :  Turnamen Futsal KKG PJOK Diikuti 31 Tim

Menurut Widodo, potensi gesekan antar kapal sangat memungkinkan terjadi akibat arus kencang. Ditambah lagi jadwal bongkar muat kapal yang mepet sehingga membuat traffic kapal di sekitar dermaga cukup padat.

“Waktu bongkar muat dipersingkat mejadi 30 menit untuk mempercepat angkutan karena arus penumpang padat, tapi akhirnya risikonya seperti ini,” terangnya.

Penulis: Anom
Editor: Oka Suryawan