Jumat, Desember 1, 2023
BerandaJembranaDiduga Karena Korsleting, Kantor Desa Pohsanten Terbakar

Diduga Karena Korsleting, Kantor Desa Pohsanten Terbakar

JEMBRANA, balipuspanews.com– Untuk sementara pelayanan di kantor desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, akan terganggu. Sebabnya, karena kantor desa tersebut, Selasa (3/10/2023) sore dilalap si jago merah.

Kebakaran kantor desa Pohsanten yang berlokasi di Banjar Munduk itu, diketahui pertama kali oleh Putu Ayu Paramitha Dewi,22, salah salah satu staf BPD Pohsanten sekitar pukul 17.30 Wita.

Sebelumnya, setelah tutup jam kantor Paramitha sempat mencium bau asap didalam CPU komputer yang saat itu cuk komputer tidak dicabut. Namun dia tidak mengecek dan langsung meninvgalkan kantor.

Lalu pukul 17.30 Wita saat Paramitha sedang berada di warung seberang kantor desa, kaget mendengar suara kaca pecah dan asap mengepul dari kantor desa. Kemudian Paramitha yang rumahnya disebelah kantor desa mengecek asal ledakan tersebut di kantor desa.

“Saat itu dilihat kobaran api didalam ruangan staf desa,” ujar Kapolsek Mendoyo, Kompol Putu Suarmadi.

Mengetahui kantor desa terbakar, Paramitha meminta tolong kepada IGA Alit,47, dan teman-temannya yang saat itu sedang duduk-duduk dipinggir jalan disebelah timur kantor desa untuk membantu memadamkan api tersebut dengan cara manual.

Paramitha kemudian menghubungi Perbekel Pohsanten IGA Sultra Gunadi Putra,50, untuk memberitahu bahwa kantor desa kebakaran. Perbekel kemudian menginfokan ke penjagaan Polsek Mendoyo.

Anggota Polsek Mendoyo lalu menghubungi Pemadam Kebakaran Pemkab Jembrana, dan piket UKL Polsek Mendoyo mendatangi TKP dipimpin Kapolsek Mendoyo dan pawas AKP I Made Sudarma.

Tidak lama kemudian 4 unit Damkar pemkab Jembrana datang untuk memadamkan api yang melalap kantor desa itu.

“Api dapat dipadamkan sekira pukul 18.45 Wita,”jelasnya.

Selain kantor, barang-barang yang terbakar seperti 2 unit komputer, 3 unit laptop, AC, 3 unit printer, 3 buah meja kayu, 6 buah kursi kayu, dan dokumen/arsip desa dengan kerugian diperkirakan Rp40 juta.

BACA :  Program Kerja PKK Diharapkan Memiliki Sistem dan Pola, Dukung Program Pemprov

Dari pemeriksaan tim inafis Polres Jembrana, titik api diduga berasal dari sudut ruangan staf kaur dibagian tenggara.

“Dugaan sementara sumber api berasal dari korsleting arus listrik pada stop kontak,”jelasnya.

Penulis: Anom
Editor: Oka Suryawan

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular