NEGARA,balipuspanews.com- Lembaga Perkreditan Desa (LPD) desa adat Medewi, kecamatan Pekutatan, kini memiliki gedung baru yang cukup megah.
Gedung yang dibangun dengan dana Rp.1,8 miliar itu diresmikan Sukra Umanis, Ukir (Jumat 27/12) oleh Bupati Jembrana I Putu Artha, didampingi Wakil Bupati (Wabup) I Made Kembang Hartawan.
Dalam peresmian itu Ketua LPD Medewi, I Gusti Ngurah Kade Sukadana mengatakan sampai akhir Nopember 2019 LPD yang dipimpinnya memiliki aset senilai Rp. 21,2 miliar.
LPD desa adat Medewi berhasil membukukan laba sebesar Rp. 854 juta didukung karyawan sebanyak 8 serta dan badan pengawas sebanyak 7 orang.
Usai peresmian, dengan spontan Wabup Kembang Hartawan langsung merogoh koceknya untuk menambung Rp.10 juta yang langsung diterima kasir LPD .
“Saya ikut menabung disini karena merasa ikut memiliki. Semoga dapat memotivasi sekaligus ikut mendorong kemajuan dan pertumbuhan perekonomian desa Medewi,” ujar Kembang.
Menurut Kembang yang bukan berasal dari desa adat Medewi tetapi dari Pangyangan itu dirinya menabung di LPD bukan kali ini saja. Sebelumnya saat peresmian LPD di desa adat Baler Bale Agung, Negara dan Nusasari, Melaya juga ikut menabung.
“ Rasa memiliki terhadap LPD dari untuk krama juga mesti kita tingkatkan. Salah satunya ikut menabung agar LPD ini sehat. Tidak hanya tempat perkreditan saja,” jelasnya.
Dengan berfungsinya gedung baru LPD yang tergolong megah ini, Kembang juga ingin dibarengi peningkatan pelayanan. Terlebih ditengah maraknya persaingan antar lembaga keuangan yang ada didesa seperti koperasi, yayasan, bank serta lembaga perkreditan lainnya.
Pelayanan yang dimaksud tidak hanya bagaimana memberi kenyamanan terhadap nasabah, tapi bagaimana memaksimalkan peran LPD dalam memberikan pendampingan kepada masyarakat yang memiliki usaha.
“Jika usaha krama itu berkembang pesat, tentu akan seiring dengan kondisi LPD yang makin sehat,” ujarnya.
Selain itu, LPD juga diminta mampu mengembangkan diri. Termasuk menguasai teknologi informasi (IT), sehingga memudahkan pelayanan bagi nasabah serta meningkatkan kepercayaan mereka.
Kembang mengingatkan prinsip operasional LPD yang selama ini dikenal mudah, murah dan terarah harus tetap terjaga.
“Tantangan semakin ketat menuntut LPD kreatif dan inovatif. Selain menggali sumber-sumber pendanaan juga harus dipikirkan pengelolaannya secara baik, benar, dan transparan,” terangnya. (nm/bpn/tim)