TABANAN, balipuspanews.com – Ditengah merebaknya pandemi covid-19, sebagaian masyarakat merasa khawatir dan kurang nyaman untuk datang ke rumah sakit. Kurang nyamannya untuk berkunjung ke rumah sakit ini dikarenakan masyarakat khawatir tertular.
Hal tersebut menjadikan pihak Rumah Sakit Dharma Kerti RSDK) mensiasati agar agar pasien atau masyarakat merasa aman dan nyaman untuk datang ke rumah sakit yang berlokasi di Jalan Teratai, Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken Tabanan ini. Yakni mengatur jadwal pasien yang akan melakukan kontrol atau cek up. Hal tersebut diungkapkan Komisaris RSDK dr. IGNB. Mahayasa, Sp.Kj., Kamis (26/11).
Mahayasa menjelaskan untuk memberikan pelayanan yang aman dan nyaman kepada masyarakat khususnya bagi pasien rawat jalan, pihaknya menerapkan sistem pendaftaran via online. Sehari sebelum kontrol, pasien diberikan informasi pendaftaran jam praktek dokter yang akan dituju. Pasien diminta datang sesuai dengan jam yang telah dijadwalkan.
“Tujuannya, agar pasien tidak menunggu lama. Jam praktek dokter juga diatur agar pasien yang mau periksa ke dokter yang dituju tidak bersamaan dengan pasien lain. Langkah ini diambil untuk menghindari terjadinya kerumunan,” ungkapnya.
Mahayasa melanjutkan, di RS Dharma Kerti yang melayani BPJS dengan tidak mengenakan biaya tambahan ini juga melaksanakan protokol kesehatan yang ketat.
Untuk mencegah penularan covid-19, pada saat pasien baru masuk diwajibkan screning yang ketat. Termasuk mendata pasien atau pengunjung yang datang dari daerah zona merah. Setidaknya mengetahui ada riwayat batuk pilek dan demam.
Selanjutnya pengunjung melakukan scan temperatur dan wajb cuci tangan. Pada saat pengunjung diatur agar tidak bergerombol. Apabila ada pasien atau pengantar yang beresiko, sama sekali tidak iperbolehkan masuk dan ini segera diinfokan ke dokter yang merawat agar dokter dan paramedis lebih waspada.
“Apabila pengunjung yang datang hanya untuk mengambil obat dan pasien tidak ikut, khususnya pasien kronis, pengunjung tidak diperbolehkan masuk kalau termasuk kelompok beresiko. Obat akan dibawakan oleh depo farmasi ke ruang tunggu yang ada di luar area RSDK,” jelasnya.
Lebih jauh Mahayasa yang juga pengurus PHDI Tabanan ini mengatakan, faktor kebersihan juga menjadi perhatiannya. Pihaknya memakai tenaga out sourching, sehingga untuk kebersihan sangat patut diacungi jempol. Demikian juga dalam rawat inap, untuk rawat inap kelas 1 dan 2 disediakan AC agar pasien benar-benar merasa nyaman.
Mahayasa juga menyebutkan, dalam menimalisir penyebaran covid-19 di RSDK, pihaknya juga memberikan masker secara cuma-cuma kepada pasien yang datang dengan menggunakan masker yang tidak layak pakai. Selain itu pendaftaran pasien juga dengan menggunakan komputerisasi (e-rekam medis) untuk menghindari terjadinya penularan covid-19 melalui kertas. Penggunaan sarana elektronik juga berlaku dalam pembayaran (e-money).
Khusus untuk perawatan pasien covid-19 terang Mahayasa, pihaknya menyediakan enam bed. Perawat yang ditugaskannyapun khusus, yakni tidak boleh keluar dari ruangan dan petugas ini diganti setiap enam jam sekali.
“Usai bertugas dan sebelum keluar ruangan, petugas tersebut harus mencuci semua pakaiannya dan membersihkan dirinya secara maksimal,” terangnya.
Gigihnya RSDK dalam mewujudkan rasa aman dan nyaman pengunjung dari pandemi covid-19 dibenarkan oleh salah satu pengunjungnya. Seperti yang diceritakan I Gusti Komang Alit Mahasurya selalu keluarga salah satu pasien.
Ia mengaku dengan sistem yang diterapkan RSDK ini, dirinya merasa aman dan nyaman untuk datang berkunjung. Selain itu ia juga merasakan pelayanan lebih cepat, lebih efektif dan efisien dari sisi waktu.
“Sistem pelayanan di RSDK ini sangat menjamin rasa aman dan nyaman kami dari kemungkinan tertular covid-19. Sehingga kami merasa tidak perlu khawatir untuk berkunjung ke RSDK,” tutupnya.
Penulis : Tim Liputan Covid
Editor : Oka Suryawan