DPR Sahkan RUU APBN 2022

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pandangan akhir pemerintah atas Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran (RUU APBN) 2022 beserta Nota Keuangan yang telah disetujui kepada Ketua DPR RI Puan Maharani dalam Rapat Paripurna DPR, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/9/2021). (Foto: DPR RI)
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pandangan akhir pemerintah atas Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran (RUU APBN) 2022 beserta Nota Keuangan yang telah disetujui kepada Ketua DPR RI Puan Maharani dalam Rapat Paripurna DPR, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/9/2021). (Foto: DPR RI)

JAKARTA, balipuspanews.com – Rancangan Undang-Undang APBN 2022 resmi disahkan menjadi Undang-Undang. Keputusan diambil dalam Rapat Paripurna DPR dengan agenda Pengambilan Keputusan terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran (RUU APBN) 2022 beserta Nota Keuangan di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/9/2021).

Dalam APBN 2022 telah disepakati asumsi ekonomi makro yang terdiri dari pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%, laju inflasi 3%, nilai tukar rupiah Rp14.350 per dolar AS, serta tingkat bunga Surat Utang Negara (SUN) 10 Tahun 6,8%.

Pemerintah dan DPR juga menyepakati penetapan harga minyak mentah Indonesia yang ditargetkan sebesar 63 dolar AS per barel, lifting migas 1,739 juta barel per hari, lifting minyak bumi 703 ribu barel per hari, dan lifting gas bumi 1,036 juta barel setara minyak per hari.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati meyakini pembahasan RUU APBN 2022 antara pemerintah bersama DPR telah dan akan menghasilkan APBN yang responsif, tangguh dan mampu menghadapi tantangan dinamika dan risiko pandemi yang terus berubah.

“Pemerintah dan parlemen telah mengambil berbagai kebijakan dan langkah-langkah penting dalam menangani pandemi Covid-19 yang dampaknya luas dan signifikan,” ucap Sri Mulyani.

Menkeu atas nama pemerintah menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pimpinan dan seluruh Anggota DPR RI atas segala masukan, arahan, dukungan, dan kerjasama yang baik. Sehingga, seluruh proses pembahasan RUU APBN Tahun Anggaran 2022 dapat terlaksana dengan baik sesuai jadwal yang telah disepakati.

Sementara itu, Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah yang membacakan laporan Banggar DPR RI mengapresiasi kinerja pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional, sejak terjadinya pandemi pada Maret 2020 hingga pertengahan tahun 2021.

“Pulihnya perekonomian nasional ditunjukkan oleh kinerja neraca perdagangan terus mencatatkan hasil positif hingga pertengahan tahun 2021 ini. Bahkan pada Agustus 2021, mencatatkan prestasi paling tinggi mencapai 4,74 miliar dollar AS,” jelas Said.

Kendati demikian, Said memahami bahwa kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal II 2021 berlangsung menurun. Namun, hal ini disebabkan karena melebarnya defisit transaksi berjalan (current account deficit) yang mencapai 2,2 miliar dollar AS.

“Kami memperkirakan NPI pada kuartal III dan IV 2021 akan kembali membaik,” jelas Politisi PDI Perjuangan ini.

Namun secara umum, menurut Said, indikator Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Agustus 2021 menunjukkan kinerja membaik sebesar 43,7. Perbaikan tersebut terjadi setelah penurunan pada Juli 2021 sebesar 40,1 sebagai sampaikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali.

“Kami memperkirakan PMI Manufaktur Indonesia akan kembali membaik pada posisi 50-an, jika pandemi Covid-19 ini bisa dikendalikan,” ujar Said.

Selain itu, pulihnya perekonomian Indonesia ditandai dengan tingkat konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang menuju perbaikan signifikan. Tingkat konsumsi rumah tangga pada kuartal II 2021 tumbuh 1,72 persen, setelah kuartal sebelumnya negatif 2,22 persen.

“Sedangkan pertumbuhan PMTB pada kuartal II 2021 melesat tinggi, tumbuh 7,54 persen setelah pada kuartal sebelumnya terkontraksi 0,23 persen,” terangnya.

Penulis : Hardianto

Editor : Oka Suryawan