BERITA DUNIA, TEKNOLOGI – Kendaraan sekaligus pesawat ini terlihat seperti versi yang lebih besar dari drone biasa. Dibuat oleh perusahaan Cina bernama XPENG AEROH, tes taksi terbang listrik ini menawarkan pandangan sekilas ke masa depan , di mana suatu hari orang mungkin terbang melintasi kota ke tujuan mereka, meninggalkan kemacetan lalu lintas jauh di bawah.
XPeng X2, yang dikembangkan oleh afiliasi penerbangan XPeng Inc yang berbasis di Guangzhou, adalah salah satu dari lusinan proyek mobil terbang di seluruh dunia.
Hanya segelintir yang berhasil diuji dengan penumpang di dalamnya, dan kemungkinan akan bertahun-tahun sebelum ada yang dioperasikan.
Demonstrasi ini berlangsung dengan kokpit kosong, tetapi perusahaan mengatakan telah melakukan uji terbang berawak pada Juli 2021.
“Tes ini sangat penting” kata Omar Al Khan, direktur eksekutif kamar dagang dan industri Dubai.
Al Khan menambahkan bahwa Dubai bekerja sama dengan sektor swasta untuk membangun kerangka kerja yang mengatur aturan mobil terbang.
Kapan mereka akan siap?
“Kami berharap pada tahun 2024 generasi baru kendaraan baru akan siap dan pada tahun 2026 Anda akan melihat lebih banyak pengujian terbang. Mobil ini 700 kilogram, dan itu terbang dan dari kejauhan Anda tidak akan tahu bahwa itu adalah 700 kg, itu bentuknya seperti drone tapi bisa terbang sejauh 140 km dalam 45 menit, ini adalah langkah awal untuk mencapai mimpi itu,” ujarnya.
Kendaraan berdesain ramping ini dapat membawa dua penumpang dan ditenagai oleh delapan baling-baling.
Perusahaan mengatakan memiliki kecepatan tertinggi 130 kilometer (80 mil) per jam.
Ming Quan Qiu, General Manager Xpeng Aeroht mengatakan setelah menyelesaikan tes: “Kami sekarang dalam proses penelitian, kami membuat langkah demi langkah ke pasar internasional”.
Tidak seperti pesawat terbang dan helikopter, kendaraan eVTOL menawarkan perjalanan pribadi yang cepat dari titik ke titik, setidaknya pada prinsipnya.
Kendaraan tanpa pilot suatu hari nanti dapat mengangkut penumpang melintasi kota tinggi di atas jalan raya yang padat.
Namun sektor ini masih menghadapi tantangan besar, termasuk masa pakai baterai, kontrol lalu lintas udara, dan masalah keselamatan dan infrastruktur.
