DENPASAR, balipuspanews.com – Dua pelaku pengeroyokan dan penyekapan bule Ukraina berinisial OZ menyerahkan diri kepada pihak kepolisian. Kedua terduga pelaku itu adalah AT warga negara Rusia dan ID asal Ukraina.
Dalam rilis yang disampaikan Wadirkrimum Polda Bali, AKBP Suratno, kejadian pengeroyokan bermula dari warga negara Rusia berinisial VK,30, dan pacarnya V berlibur ke Bali dan menyewa motor di sebuah rental milik CL,26. Sewa menyewa ini dibantu oleh korban OZ.
“Dari hasil lidik motor yang disewa itu ternyata masih baru dan ketika disewa hanya menggunakan kwitansi kosong,” bebernya, Jumat (4/2/2022).
Namun keesokan harinya, motor yang disewa oleh VK hilang di villa tempatnya menginap. Hal itu diketahui melalui kamera CCTV dan kejadian ini dilaporkan ke CL selaku pemilik motor.
Atas kejadian itu, CL dan OZ ditemani dua warga asing mendatangi VK tersebut untuk meminta pertanggungjawaban. Namun malah terjadi cekcok di resepsionis sekitar pukul 12.30 WITA. Saat itu VK merasa dipersekusi dan ada yang memukulnya.
Sehingga ia menghubungi temanya PO asal Indonesia untuk minta melapor ke Polisi. Tanpa diduga, datang 4 warga asing mengendarai mobil Fortuner Hitam dilengkapi rotator dan shirine, tapi tanpa plat nomor.
“Jadi tidak benar soal adanya Polisi internasional. Hanya miss komunikasi,” ujarnya.
Selanjutnya, keempat orang asing yakni AT dan ID dengan dua yang belum diketahui namanya itu langsung masuk ke resepsionis dan menyeret OZ. Korban dikeroyok dan dipaksa masuk ke mobil Fortuner bersama CL untuk dibawa pergi ke Daerah Kediri, Tabanan.
“Di dalam mobil tidak terjadi lagi kekerasan dan disebut tidak ada perampasan hp milik korban, melainkan ponselnya jatuh sendiri saat itu. VK tidak ikut melakukan pemukulan,” terangnya.
Keduanya kembali diajak berkeliling selama dua jam dan dibawa ke Daerah Canggu dan diturunkan disana. Korban OZ kemudian melapor ke Polsek Kuta Utara.
AKBP Suratno mengatakan setelah menerima laporan korban, pihaknya berkoordinasi dengan konsulat kehormatan Ukraina dan Rusia untuk mengetahui siapa warga asing yang terlibat. Tak lama kedua pelaku yakni AT dan ID datang untuk menyerahkan diri ke Polsek, pada Kamis (3/2/2022).
“Setelah diperiksa, keduanya mengaku tak saling kenal, begitu juga mereka tak mengenal dua pelaku lainnya, termasuk VK tak mengenal mereka,” bebernya.
Pengakuan para pelaku meski tak saling kenal, VK mengakui hanya emansipasi atau solidaritas sesama orang Eropa Timur. Kelompok pengeroyokan ini diduga dipanggil oleh OP dan bertemu dalam satu mobil.
Sementara dari hasil pemeriksaan kedua pelaku masih berstatus saksi. Anehnya saat dirilis, kedua tangannya diborgol. Sebab, polisi masih memerlukan alat bukti lain terutama hasil visum.
Dijelaskan AKBP Suratno, pihaknya punya waktu selama 24 jam untuk mengamankan pelaku guna melengkapi alat bukti. Jika tenggat waktu belum mencukupi, rencananya mereka akan dititipkan ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim).
Sementara hasil koordinasi dengan Konsulat Kehormatan Ukraina dan Rusia serta Kanwil Imigrasi, ada peluang masalah semua warga asing yang terlibat kasus ini akan dituntaskan dengan dideportasi. Sementara terkait mengenai laporan VK terkait persekusi masih diselidiki pihaknya.
Penulis : Kontributor Denpasar
Editor : Oka Suryawan
Editor : Oka