BULELENG, balipuspanews.com – English Corner berkejasama dengan Bank Sampah Baber (Banyuning Bersih) ternyata punya cara tersendiri mengedukasi masyarakat khususnya terkait sampah plastik.
Seperti yang dilakukan pada Rabu (29/6/202) bertempat di Kantor Kelurahan Banyuning warga diberikan sembako gratis namun diwajibkan untuk menukar dengan sampah plastik yang dikumpulkan dari lingkungan sekitar tempat tinggalnya masing-masing.
Lurah Banyuning Nyoman Mulyawan mengapresiasi cara unik yang dilakukan untuk mengedukasi warga soal sampah plastik. Ada sekitar 36 paket sembako yang telah diberikan kepada warga dengan harapan bisa membantu warga setempat disaat kondisi pandemi seperti sekarang.
Menurut Mulyawan, English Corner bersama Bank Sampah Baber sudah sangat intens dalam penanganan sampah terutama sampah plastik. Apalagi saat ini English Corner telah membuka sekolah gratis bagi anak-anak di Kelurahan Banyuning dengan biayanya hanya cukup membawa sampah plastik untuk di tukar.
“Ini otomatis memberikan motivasi terhadap siswa dan juga orang tua untuk memulai memilah sampah dari rumah. Kami berharap ini terus berlanjut, sehingga lingkungan kami tetap bersih dari sampah plastik kedepan,” kata Mulyawan.
Sementara itu, donatur kegiatan Yono Supratikno mengaku jika pembagian sembako sebagai upaya memanfaatkan sampah agar lebih berguna. Yono yang merupakan penyambung donatur dari luar negeri mengaku akan terus mensupport kegiatan positif dari English Corner dan juga bank Sampah Baber.
“Saya hanya selaku jembatan dari berbagai donatur dari luar negeri. Kedepan, kita juga akan mendasar desa-desa lain di Buleleng untuk program yang sama. Kami akan suport agar warga sadar akan sampah” jelas Yono.
Salah satu founder English Corner, Komang Rena yang juga turut hadir dalam acara ini menyebutkan jika English Corner di Desa Sidatapa telah lama membuka kelas belajar gratis di sejumlah titik khususnya untuk di Kabupaten Buleleng.
Salah satunya di Kelurahan Banyuning dimana untuk antusias anak-anak belajar disini sangat bagus buktinya dalam kelas belajar mencapai 100 orang lebih.
Ia pun berharap semakin hari siswa semakin banyak. Selain dapat memberikan ilmu kepada anak-anak setempat sampah di lingkungan setempat bisa dikelola dan bernilai jual.
“Belajar gratis di Kelurahan Banyuning sudah jalan 2 bulan, ada 2 kelas. Perkelas bisa 120. Pengajar ada dari Kampus Mpu Kuturan, STI Darma, serta Departemen Agama,” harapnya.
Penulis : Nyoman Darma
Editor : Oka Suryawan