NEGARA, balipuspanews.com – Dua kali gagal bunuh diri, akhirnya I Wayan Sudiatmika,52, akhirnya meninggal dunia. Warga lingkungan Petapan Persidi, kelurahan Tegal Cangkring, Mendoyo itu tewas tenggelam di sungai.
Sebelum ditemukan tewas tenggelam, Sudiatmika yang sehari-hari sebagai tukang kayu, pada Sabtu (5/12), pergi ke sungai untuk berendam.
Namun sampai malam, Sudiatmika yang memang memiliki kebiasaan berendam, tidak pulang ke rumah.
Kemudian Minggu (6/12) pagi, anaknya Ni kadek Supariani,27, bersama ibunya Ni Nyoman Artini, sekitar pukul 06.30 melakukan pencarian terhadap Sudiatmika yang belum pulang dari Sabtu.
Karena Sudiatmika memiliki kebiasan berendam mereka focus melakukan pencarian di sungai yang melintas di lingkungan Petapan persidi. Supariani yang memiliki firasat untuk mencari ayahnya di sungai sebelah utara rumahnya dengan menggunakan sepeda motor.
Firasat Supariani tidak meleset, begitu sampai di sungai dia melihat ayahnya dalam keadaan mengapung di tengah sungai dengan posisi korban tertelungkup menggunakan baju kaos warna orange dan celana pendek warna hitam.
Melihat ayahnya mengapung disungai. Supariani kemudian meminta tolong kepada sepupu dan keponakan untuk membantu mengambil mayat Sudiatmika dari tengah sungai untuk di bawa ke rumah, menggunakan mobil.
Polisi yang mendapat laporan, kemudian datang bersama tim medis ke lokasi. Dari hasil olah TKP dan visum luar dari team Inafis Polres Jembrana bersama dokter Ni Putu Dhita Indriani dari Puskesmas 1 Mendoyo, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh Sudiatmika.
“Terdapat luka pada pelipis kiri tapi bukan merupakan trauma yang dalam,” ujar Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yogie Pramagita. Di TKP juga ditemukan 2 botol air mineral tanggung bekas berisi arak, gelas kaca warna putih, dan rokok merk seven.
Dari keterangan pihak keluarga bahwa dari empat tahun yang lalu Sudiatmika mempunyai riwayat sakit gangguan saraf dan sering berhalusinasi serta korban sebelumnya sudah pernah dua kali sempat mau melakukan bunuh diri dengan cara meminum Racun Hama untuk tanaman semangka dan juga pernah memukul mukul kepala sendiri dengan menggunakan batu asah.
“Pihak keluarga menolak untuk di lakukan otopsi dan menerima dengan iklas meninggalnya korban. Namun kami tetap melakukan penyelidikan terhadap kejadian ini,” pungkasnya.
Penulis/Editor : Anom/Oka Suryawan