Gubernur Koster Luncurkan Pemberlakuan Kontribusi Wisman Demi Pelindungan Alam dan Budaya Bali

Gubernur Bali, Wayan Koster Launching Pemberlakuan Kontribusi Wisman demi Pelindungan Alam dan Budaya Bali
Gubernur Bali, Wayan Koster Launching Pemberlakuan Kontribusi Wisman demi Pelindungan Alam dan Budaya Bali

BADUNG, balipuspanews.com-
Gubernur Bali, Wayan Koster secara resmi meluncurkan pemberlakuan kontribusi wisatawan mancanegara untuk pelindungan lingkungan alam dan budaya bali melalui Aplikasi “LoveBali” pada, Jumat (Sukra Umanis, Merakih), (29/7/2022) bersama Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra.

Peluncuran juga dihadiri Konsul Jenderal dan Perwakilan Negara Sahabat, kepala OJK Regional Bali, kepala Bank Indonesia kantor perwakilan Bali, direktur utama PT. BPD Bali, ketua KADIN Bali, ketua GIPI Bali, seluruh ketua asosiasi pariwisata, pimpinan maskapai penerbangan, hingga disaksikan oleh wisatawan dari berbagai negara yang hadir di Peninsula, Nusa Dua, Badung.

Gubernur Koster menyampaikan,
pembangunan Bali diselenggarakan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali Era Baru yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sakala-niskala menuju kehidupan krama dan gumi Bali sesuai dengan Prinsip
Trisakti Bung Karno: Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan, yang dilaksanakan melalui Pembangunan secara Terpola, Menyeluruh, Terencana, Terarah, dan Terintegrasi Dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila 1
Juni 1945.

Bali Era Baru, kata gubernur diwujudkan dengan menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan Bali yang mencakup tiga aspek utama: Alam, Manusia, dan Kebudayaan Bali bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi
yaitu enam sumber utama kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan manusia, yang meliputi: 1) Atma Kerthi, Penyucian
dan Pemuliaan Atman/Jiwa; 2) Segara Kerthi, Penyucian dan Pemuliaan Pantai dan Laut; 3) Danu Kerthi, Penyucian dan Pemuliaan Sumber Air; 4) Wana Kerthi, Penyucian dan Pemuliaan Tumbuh-tumbuhan; 5) Jana Kerthi, Penyucian dan Pemuliaan Manusia; dan 6) Jagat Kerthi, Penyucian dan Pemuliaan Alam
Semesta.

Nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi inilah yang diterapkan secara menyeluruh dalam berbagai aspek pembangunan Bali, sebagai gerakan perubahan untuk mengkonservasi alam, manusia, dan
kebudayaan Bali.

“Gerakan ini sekaligus untuk membangun fondasi kepariwisataan Bali yang berbasis budaya, berkualitas, dan bermartabat,” tegas mantan Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan.

Dalam rangka menyelenggarakan pembangunan yang berkualitas, diperlukan sumber daya manusia Bali unggul, yang ditempuh dengan berbagai upaya, yaitu: pertama, pemenuhan pangan yang sehat dan berkualitas; kedua, pemenuhan layanan kesehatan yang berkualitas; ketiga, peningkatan akses dan kualitas pendidikan; dan keempat, menerapkan tata-titi kehidupan masyarakat Bali berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi.

Bali juga disebutkan orang nomor satu di Pemprov Bali ini memiliki kekayaan, keunikan, dan keunggulan budaya yang meliputi berbagai unsur berupa adat-istiadat, tradisi, seni budaya, dan kearifan lokal.

Anugerah hyang pencipta berupa kekayaan ini harus dipelihara dengan sekuat-kuatnya melalui berbagai kebijakan untuk memperkuat dan memajukan kebudayaan Bali agar tetap kokoh dan lestari dalam menghadapi arus deras dinamika perkembangan zaman lokal, nasional, dan global.

“Selain membutuhkan ekosistem alam yang sehat, sumber daya manusia yang unggul, dan budaya yang indah, penyelenggaraan kepariwisataan Bali, juga memerlukan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terkoneksi dan terintegerasi,” ungkap Gubernur Bali sekaligus ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali.

Saat ini, Bali masih sangat tertinggal dalam pembangunan infrastruktur dibandingkan dengan negara tetangga, sehingga kurang mampu bersaing.

Oleh karena itu, saat ini, saya tengah gencar membangun infrastruktur, yaitu berupa: Jalan Shortcut yang menghubungkan Bali Utara dan Bali Selatan; Pelabuhan Segitiga Sanur-Denpasar, Pelabuhan Sampalan dan Bias Munjul – Nusa Penida; dan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi.

“Bersamaan dengan pembangunan itu, saya juga sedang membangun kawasan pusat kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung dan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Kabupaten Buleleng,” jelas
Gubernur Bali jebolan ITB ini yang disambut apresiasi tepuk tangan.

Keseluruhan upaya pembangunan Bali khususnya yang berkaitan dengan melindungi ekosistem alam yang bersih, sumber daya manusia yang unggul, budaya yang indah, dan infrastruktur yang berkualitas, benar-benar memerlukan sumber pendanaan yang memadai.

Keterbatasan sumber pendanaan yang ada saat ini, memerlukan sumber pendanaan baru sesuai dengan potensi yang ada, melalui wisatawan mancanegara yang peduli dan mencintai Bali.

“Itulah sebabnya, saya harus mengambil pilihan kebijakan yang paling memungkinkan, yaitu: memberlakukan kontribusi wisatawan mancanegara, yang diatur dengan Peraturan Daerah
Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2020. Dimana kontribusi bersifat sukarela dalam bentuk barang atau dalam bentuk uang,” kata Gubernur Bali asal Desa Semburan, Buleleng ini.

Dana kontribusi yang terkumpul, lebih lanjut disebutkan Wayan Koster akan dikelola secara profesional dengan prinsip keterbukaan dan akuntabel, yang penggunaannya akan diprioritaskan untuk pelindungan lingkungan alam, budaya, dan
infrastruktur dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing penyelenggaraan kepariwisataan Bali guna melayani wistawan mancanegara yang berkunjung ke Bali.

Sejalan dengan itu, mewakili Pemerintah Provinsi Bali dan Masyarakat Bali, dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa
hormat, saya menghimbau para wisatawan mancanegara dari berbagai negara yang sungguh-sungguh menyayangi dan
mencintai Bali, berkenan mendukung kebijakan ini, dengan berkontribusi secara sukarela, berapa pun besarnya.

“Bali adalah milik Kita bersama, milik masyarakat dunia, sepantasnya terpanggil, bergotong-royong dalam suatu tanggung jawab mulia untuk bersama-sama memelihara keindahan alam dan budaya
Bali, serta keramah-tamahan masyarakatnya. Bagi yang menyayangi Bali, bagi yang mencintai Bali, saya yakin setuju untuk berkontribusi,” tutup Gubernur Bali, Wayan Koster sembari mengucapkan terima kasih.

Dengan diluncurkannya program kontribusi wisatawan mancanegara (Wisman) untuk pelindungan lingkungan alam dan budaya Bali, para wisman yang hadir di Peninsula, Nusa Dua, Badung dari negara Belgia, Korea, Australia, Canada, USA, Inggris, Swiss, Swedia, Belanda sangat menyambut kebijakan Gubernur Bali, Wayan Koster yang diwujudkannya dengan memberikan
kontribusi secara langsung melalui aplikasi ‘LoveBali’.

Penulis: Budiarta
Editor: Oka Suryawan