Jumat, Maret 29, 2024
BerandaNasionalJakartaGubernur Lemhanas - Ketua MPR RI Bahas Antisipasi Indonesia Pasca Agresi Rusia...

Gubernur Lemhanas – Ketua MPR RI Bahas Antisipasi Indonesia Pasca Agresi Rusia di Ukraina

JAKARTA, balipuspanews.com – Indonesia dinilai harus mempersiapkan diri mengantisipasi ketegangan geopolitik dunia. Khususnya pasca pernyataan Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang menyatakan Amerika Serikat dan Sekutunya siap bersatu melawan agresi Rusia di Ukraina.

Penegasan disampaikan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat silaturahim menemui Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) yang baru, Andi Widjajanto di Jakarta, Rabu (23/2/2022).

“Walaupun tidak menginginkan terjadinya perang, sebagaimana telah ditegaskan Presiden Joko Widodo agar rivalitas dan ketegangan di Ukraina harus dihentikan sesegera mungkin, namun kita juga tidak boleh lengah untuk mengantisipasi setiap kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi,” ujar Bamsoet.

Bamsoet menjelaskan sikap AS dan sekutunya itu sebagai tanggapan atas tindakan Presiden Rusia, Vladimir Putin yang mengakui dua wilayah Ukraina Timur yang dikuasai kelompok separatis dan mengerahkan tentaranya dengan dalih penjaga perdamaian.

Selain reaksi AS dan sekutunya itu, berbagai pihak juga telah mengingatkan, sebagaimana dikatakan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, jika ketegangan antara Ukraina dan Rusia jika terus berlanjut bisa menyebabkan perang terburuk di Eropa sejak tahun 1945.

BACA :  Perlancar Arus Mudik, Angkutan Barang Dibatasi

“Dampaknya bukan hanya terhadap Eropa, melainkan juga terhadap Asia, termasuk Indonesia,” terang Bamsoet.

Selain membahas isu geopolitik global, Ketua MPR juga meminta masukan Lemhanas terkait kajian tentang Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) serta kajian peta politik nasional jelang Indonesia Emas 2045.

Misalnya secara ekonomi, pada tahun 2045 mendatang diharapkan Indonesia bisa menduduki peringkat 5 besar dunia dalam pendapatan domestik bruto (PDB) terbesar dunia, dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,7 persen, PDB per kapita mencapai USD 23.199, pertumbuhan peranan investasi 6,4 persen, pertumbuhan peranan industri 6,3 persen, dan pertumbuhan peranan pertanian 3,2 persen.

Sementara pada aspek pertahanan, kekuatan pertahanan berbasis smart power harus didukung anggaran pertahanan sebesar 1,5 persen dari PDB. Sekaligus mewujudkan TNI yang kuat dan dilengkapi Alutsista teknologi modern, dengan industri pertahanan nasional yang maju dan sehat serta menjadi pelaku utama global supply chain.

Sementara itu, Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto mengungkapkan, dalam jangka pendek Lemhannas sedang mendapatkan mandat dari Presiden Joko Widodo untuk mengkaji tentang kedaulatan/ketahanan pangan nasional.

BACA :  Kepala BSN: Standardisasi berikan dampak ekonomi di Indonesia

Sekaligus memperdalam pengembangan pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN Nusantara) di Kalimantan Timur untuk menjadi Kota Dunia yang modern, berteknologi tinggi, dan berwawasan lingkungan, dengan tidak meninggalkan aspek ketahanan nasional untuk menyikapi setiap ancaman yang datang, baik dari sisi militer maupun non-militer.

Penulis : Hardianto
Editor : Oka Suryawan

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular