
GIANYAR, balipuspanews.com– Musisi tradisonal yang terkenal di seantero dunia dengan senjata khas seruling yang tak asing lagi akan alunan nadanya, kembali merilis sebuah single tepat di momen hari ibu dengan mempersembahkan Vatsalya secara resmi dilaunching pada Rabu (22/12/2021) di Kori Maharini Villa’s, Gianyar.
Adalah Gus Teja, sapaan akrab seniman pemain alat musik tiup asal ‘Bumi Seni’ Gianyar. Kembali berkarya dan merampungkan sebuah single yang merdu dan tak kalah dengan karya-karya sebelumnya.
Putra keempat dari pasangan I Nyoman Kadjil dan Ni Wayan Darpini
ini mengaku, judul Vatsalya ini berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti cinta orangtua kepada anaknya.
Pada album keenam dan lagu ketiga yang digarap selama pandemi Covid-19 ini Gus Teja mengungkapkan bahwa ini merupakan gambaran besar harapan seorang ibu kepada buah hatinya agar dapat tumbuh besar dengan diberikan cinta kasih agar kelak menjadi anak yang suputra, dewasa, mandiri dan berbahagia.
Walaupun seiring waktu akan berpisah atau mandiri, namun suatu saat orangtua berkehendak bertemu kembali dan memberikan pelukan hangat bagi orangtua.
Gus Teja mengaku lagu Vatsalya sendiri sangat berbeda dengan lagu-lagu sebelumnya, pasalnya inspirasi dan ide ini muncul berawal saat dirinya perfom untuk berkolaborasi dengan orkestra yang terjadi beberapa tahun lalu di sebuah event di Malaysia dan Jakarta.
Terbersit darisana, paduan nada seruling merdu Gus Teja terasa larut dalam alunan orkestra yang dimainkan saat itu membuat dirinya terus terngiang akan nada- nada dan perpaduan alunan apik untuk dipersembahkan kembali.
Beranjak hal tersebut muncul ide Gus Teja untuk suatu saat menciptakan lagu yang mampu menggabungkan nuansa orkestra dengan seruling.
“Ketika saya menciptakan Vatsalya ini, alunan orkestra dan serulingnya nyambung sekali, dan sesuai dengan inspirasi sebelumnya,” akunya.
Menariknya, judul Vatsalya ini diberikan oleh seorang pejabat orang nomor dua di lingkungan Polda Bali yaitu Wakapolda Bali Ketut Suardana.
Pertama kali mendengarkan lagu ini, Suardana merasa tersentuh akan alunan sedih yang dimainkan Gus Teja.
Pelantun Happiness of Paradise ini berharap persembahan Vatsalya dapat diterima oleh masyarakat, dapat menginspirasi semua lapisan masyatakat dan menghibur masyarakat dimanapun berada.
Meski tidak bermain dengan ciri khasnya dengan alat etniknya, dirinya mengaku tidak menjadi pertanda bakal meninggalkan dari musik etnik itu sendiri yang membawanya hingga melanglang buana untuk tampil menghibur setiap kesempatan tingkat Internasional.
“Justru musik Vatsalya ini mewakili itu semua. Karena Vatsalya ini merupakan nada yang sengaja diciptakan seolah kolaborasi antara suling dan orkestra,” ujarnya.
Acara launching ini tambah spesial karena dihadiri langsung orang nomor satu di Gianyar, Agus Mahayastra beserta istri Surya Adnyani Mahayastra, serta OPD Kabupaten Gianyar.
Video klip Vatsalya sendiri melibatkan keluarga Gus Teja antara lain; ibu teecinta, istri, anak, keponakan maupun keluarga dan sahabat yang turut menyukseskan hingg karya ini resmi dilaunching.
Sebelumnya Bupati Gianyar Agus Mahayastra dalam sambutannya mengapresiasi putra Gianyar yang mendunia berkat nada seruling yang mampu mengharumkan nama Gianyar.
Ia mengaku bangga memiliki putra daerah yang mampu berkiprah membumikan seni Gianyar di kancar Internasional.
Ini sebagai pemantik bagi seniman-seniman Gianyar untuk terus berkarya, berinovasi, melahirkan karya-karya tanpa harus menanti sokongan dari Pemerintah.
“Hampir disetiap event besar di Gianyar kami selalu menampilkan Gus Teja. Dan dia selalu siap hadir menghibung masyarakat Gianyar. Semoga di Gianyar tumbuh seniman-seniman ternama seperti Gus Teja,” harapnya memotivasi seniman Gianyar.
Penulis: Budiarta
Editor: Oka Suryawan