BULELENG, balipuspanews.com – Kondisi jembatan penghubung di Jalan Pulau Obi, Singaraja sudah cukup parah, bagaimana tidak jembatan yang sudah hampir 20 tahun lebih itu sebelumnya hanya direhab ringan dan tidak pernah mendapatakan rehab skala besar.
Kondisi itupun diperparah dengan minimnya anggaran di tahun 2021, sehingga rencana rehab skala besar belum bisa diperkirakan kapan bisa terealisasi. Kini sebagai tindak lanjut sementara perbaikan secara ringan akan dilakukan kembali dan baru bisa terealisasi ditahun 2022 mendatang.
Hal itu disampaikan langsung Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Buleleng, I Putu Adiptha Ekaputra saat dikonfirmasi Selasa (23/11/2021) di ruang kerjanya.
Adiptha mengatakan jika kondisi jembatan Pulau Obi yang memiliki panjang kurang lebih 20 meter ini memang kondisinya sudah harus cepat tangani, karena kondisinya sudah parah.
Akan tetapi untuk penanganan skala besar pihaknya memperkirakan akan menghabiskan total anggaran sejumlah Rp 2,5 Miliar karena dalam pembuatan Detail Engineering Design (DED) atau produk perencanaan nanti, lebar jembatan akan ditambah termasuk panjang jembatan.
“Karena memang kondisi minim jadi untuk tahun depan hanya bisa rehab seperti 2 tahun sebelumnya yang terpenting bisa dilewati dulu,” ungkapnya.
Untuk tahun 2022, pihaknya mengatakan jika akan memperbaiki terlebih dahulu jembatan yang panjangnya sekitar 40 meter terletak di Banjar Dinas Manuksesa, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan.
Sebab jembatan tersebut telah menjadi prioritas perbaikan total karena sudah lama rusak akibat bencana. Perbaikan jembatan itupun diperkirakan akan diperbaiki dengan anggaran sekitar Rp 2,5 Miliar.
“Tahun depan di Manuksesa dulu, sudah jadi prioritas, baru lah jembatan di Jalan Pulau Obi menjadi prioritas untuk diperbaiki total,” tutupnya.
Penulis : Nyoman DarmaÂ
Editor : Oka Suryawan
