BULELENG, balipuspanews.com – Pembangunan Bendungan Tamblang sudah diresmikan, pada Rabu (12/8/2020), oleh Gubernur Bali I Wayan Koster. Pembangunan Bendungan ini diharapkan bisa mengatasi permasalahan air khususnya di wilayah Kabupaten Buleleng
Proyek pembangunan yang terletak di Desa Sawan, Kecamatan Sawan dan Desa Bila Kecamatan Kubutambahan ini nantinya akan dimaksimalkan untuk sektor pertanian.
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST saat ditemui di kegiatan Peletakan Batu Pertama Proyek Bendungan Tamblang di Desa Sawan, Kecamatan Sawan menjelaskan bahwa pembangunan Bendungan Tamblang ini nantinya akan difungsikan utamanya sebagai pengairan untuk sektor pertanian.
Bendungan ini dapat menyediakan kebutuhan air baku yang dapat mengaliri 500 hektar daerah irigasi yang ada di wilayah sekitar bendungan dan di bawah bendungan. Bahkan nantinya ada dua sumber air Di daerah timur, setelah ada sumber air baku juga di Air Sanih yang menghasilkan air 120 liter/detik.
“Ditambah yang dari Bendungan Tamblang sebanyak 510 liter/detik sehingga dapat dimaksimalkan untuk memajukan sektor pertanian,” jelasnya.
Sementara itu di wilayah bagian barat pihaknya sudah memanfaatkan adanya bendungan Titab yang saat ini sudah mulai beroperasi secara bertahap.
Air bakunya pun sudah mulai didistribusikan kebeberapa wilayah sekitarnya. Selain itu, pengairan untuk pertanian sudah dialirkan sehingga bisa memaksimalkan penggunaan untuk pertanian.
“Ada juga Bendungan Gerokgak namun saat ini sedimentasi sedang berlangsung disana. Saat ini bertahan hanya untuk menampung air hujan,” singkatnya.
Pada peletakan batu pertama kali ini, dilakukan oleh Gubernur Bali, Dr. Ir. Wayan Koster, MM. yang mengungkapkan bahwa Bendungan Tamblang memang untuk penyediaan air baku kepada masyarakat untuk air minum.
Tidak hanya itu nantinya juga bisa digunakan untuk pengairan dan irigasi di wilayah sekitar. Pembangunan Bendungan Tamblang ini juga untuk mendukung berkembangnya industri di Buleleng.
“Utamanya industri ketahanan pangan dan industri lainnya yang berkaitan dengan hilirisasi pertanian yang sangat membutuhkan dukungan pengairan,” ungkapnya.
Bahkan orang nomor satu di Bali ini menyebutkan pembangunan Bendungan Tamblang menjadi program prioritas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dikawal Gubernur Koster.
Sehingga bisa berjalan sesuai dengan rencana. Meskipun, dalam pandemi ini terjadi rasionalisasi anggaran untuk penanganan Covid-19. Proyek Bendungan Tamblang tetap berjalan dengan anggaran Rp840.000.000.000.
“Hanya untuk pembangunan fisik. Di luar dari pengadaan lahan,” sebutnya.
Disisi lain Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, Maryadi Utama, ST.,M.Si menerangkan bahwa pengerjaan Bendungan Tamblingan sudah mencapai 21,03 persen. Ini menunjukkan deviasi positif sebesar 0,03 persen.
Saat ini, yang sudah dibangun adalah terowongan pengelak sepanjang 31 meter dan main dam sudah terbangun 30 persen. Terowongan pengelak digunakan untuk mengelakkan atau membelokkan air.
“Setelah terowongan pengelak jadi, baru air akan dialirkan,” pungkasnya.
Penulis : Nyoman Darma
Editor : Oka Suryawan