Kamis, Maret 28, 2024
BerandaBangliHarga Bawang Merah Turun Petani Kintamani Menjerit

Harga Bawang Merah Turun Petani Kintamani Menjerit

BANGLI, balipuspanews.com – Harga bawang merah dipertengahan Januari 2022 mulai menurun. Sebelumnya, menjelang tahun harga bawang sempat meroket tembus Rp 25 ribu perkilonya.

Hasil penelusuran balipuspanews.com, Jumat (14/1/2021) pagi, harga bawang merah di Pasar Singamandawa, Kecamatan Kintamani, berkisar antara Rp 14 ribu sampai Rp 17 ribu perkilonya.

Pedagang bawang asal Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Suarsana,53, pun tidak menampik kondisi ini. Ia mengungkapkan, harga bawang memang mulai menurun dipertengahan Januari ini.

“Kalau bawang super Rp 17 ribu perkilo. Namun, yang biasa saat ini Rp 14 ribu perkilonya,” ujarnya, saat dimintai keterangan di Pasar Singamandawa pagi ini.

Suarsana lanjut menuturkan menjelang tahun baru tepatnya akhir Desember kemarin harga bawang sempat mencapai Rp 25 ribu perkilonya. Namun, diperkirakan karena stok bawang di petani masih banyak mengakibatkan harga cenderung menurun.

“Kemungkinan itu salah satu faktor penyebabnya,” imbuh Suarsana.

Ditanya bagaimana hasil panen di tengah cuaca ekstrem, ia menegaskan memang mengalami penurunan yang lumayan banyak hampir setengah dari hasil panen.

BACA :  Satlantas Tertibkan Motor dan Mobil yang Parkir Sembarangan di Badan Jalan

“Ya, tentu menurun hampir 40 persen,” ucapnya, sembari sesekali melayani pembeli di pasar rakyat yang berlokasi di sebelah selatan dari Kantor Camat, Kintamani itu.

Suarsana menambahkan walaupun diterpa cuaca buruk pasokan bawang khususnya di Desa Songan masih banyak. Ia pun berharap, di tengah situasi ini harga tidak kembali menurun.

“Semoga harga tidak trus turun. Sehingga saya bersama petani bawang yang lain tetap bisa bertani,” sebutnya.

Ia berharap selaku petani pemerintah dapat memberikan solusi atas kondisi klasik yang selalu dialami petani. Karena ia tidak hanya bertani bawang saja, namun juga berbagai jenis sayuran.

“Misalkan seperti harga tomat kemarin harga sangat jeblok. Disinilah kami harapkan peran pemerintah dapat membantu pemasaran, agar hasil panen tidak terbuang begitu saja,” harapnya.

Penulis : Komang Riski

Editor : Oka Suryawan

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular