Kamis, November 6, 2025

Hilirisasi Teknologi Dorong Peningkatan Mutu dan Nilai Tambah Kopi Arabika Kintamani

- Advertisement -
- Advertisement -

BANGLI, balipuspanews.com — Upaya meningkatkan mutu dan nilai tambah kopi Arabika Kintamani terus diperkuat melalui program Hilirisasi Riset dan Inovasi Teknologi Pengolahan Kopi Arabika. Program ini bertujuan mengoptimalkan hasil riset kampus agar bermanfaat langsung bagi petani, khususnya dalam menciptakan proses pengolahan kopi yang efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Program tersebut digagas oleh Prof. Dr. Ir. Luh Suriati, M.Si bersama tim peneliti dari Universitas Warmadewa (Unwar) dan Institut Teknologi Kesehatan Bali, dengan Kelompok Pengolah Kopi Selulung di Kecamatan Kintamani sebagai mitra utama.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Hilirisasi Riset Prioritas – SINERGI yang didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI.

“Kami ingin hasil penelitian di kampus tidak berhenti di laboratorium, tetapi benar-benar memberi dampak ekonomi dan sosial bagi masyarakat, khususnya kelompok pengolah kopi di Kintamani,” ujar Prof. Luh Suriati saat dikonfirmasi di Denpasar, Selasa (4/11/2025).

Selama dua tahun ke depan, program ini akan mencakup pelatihan teknologi pengolahan kopi berbasis zero waste, peningkatan mutu green bean dan roasted bean, serta pengembangan produk turunan seperti kopi bubuk instan dan kopi blended Arabika-Robusta.

Pengujian kualitas produk, termasuk uji sensori rasa, aroma, dan penampilan, juga dilakukan untuk meningkatkan daya saing produk kopi lokal.

Inovasi teknologi yang ditawarkan meliputi metode fermentasi, teknik coating, dan pengeringan yang berpengaruh pada kualitas akhir kopi. Selain itu, pelatihan pengemasan modern dan strategi pemasaran digital turut diberikan untuk memperluas jangkauan pasar produk kopi Kintamani.

Program sosialisasi, pendampingan, dan pelatihan bagi anggota kelompok tani telah dilakukan sejak 16 Oktober 2025. Harapannya, pengetahuan dan keahlian anggota kelompok meningkat sehingga dapat mendorong produktivitas serta kualitas produk kopi di Kintamani.

Ketua Kelompok Pengolah Kopi Selulung, I Nyoman Penting, menyampaikan apresiasinya atas pendampingan yang diberikan.

“Melalui kegiatan ini, kami mendapatkan wawasan baru tentang standar mutu dan cara meningkatkan nilai jual produk. Ini sangat membantu kami untuk bersaing di pasar yang lebih luas,” ujarnya.

Program ini juga menekankan prinsip green economy dengan memanfaatkan limbah kulit kopi menjadi pupuk organik dan pakan ternak. Penelitian formulasi dilakukan untuk mengelola limbah secara berkelanjutan sekaligus memberikan nilai tambah ekonomi bagi petani.

Dengan pendekatan kolaboratif antara akademisi, pemerintah daerah, dan pelaku usaha, program ini diharapkan mampu menjadikan Kelompok Kopi Selulung sebagai model pengembangan kopi Arabika berkelanjutan di kawasan Kintamani.

Penulis : Kadek Adnyana
Editor : Oka Suryawan 

Follow Balipuspanews.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular