Jumat, Maret 29, 2024
BerandaBangliJaga Pasokan Air di Bali, Bupati Made Gianyar Kampanyekan Tanam Bambu

Jaga Pasokan Air di Bali, Bupati Made Gianyar Kampanyekan Tanam Bambu

BANGLI, balipuspanews.com- Bupati Bangli Made Gianyar memimpin penanaman pohon bambu di jaba Pura Dalem Bunutin, Kintamani, Bangli, Minggu( 15/12/2019). Penanaman pohon bambu yang bekerjasama dengan yayasan Kryasta Guna menurut bupati Made Gianyar, sangat positif untuk menjaga eksistensi sumber air di Bali.

Bupati yang terpilih dua periode dalam Pilkada Bangli itu mengajak masyarakat Bangli, kususnya masyarakat yang ada di kawasan Kitamani, untuk ikut menanam pohon bambu sebagai bagian dari gerakan bersama menjaga hutan dan sumber-sumber air di Bali.

Menurutnya, selain sebagai tanaman penyangga jurang, bambu juga merupakan jenis tamanan yang sangat berguna untuk menarik dan menyimpan air tanah.

Lebih lanjut Bupati kader PDIP itu  menekankan, melalui kegiatan menanam bambu ini, ia ingin mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga kawasan Kintamani sebagai daerah penyangga air di Bali. Menurutnya, jika kawasan Kintamani sampai beralih fungsi dan hutan-hutan disini mulai ditebangi, tidak bisa dibayangkan bagaimana kedepan Bali akan mengalami krisis air.

“ Memang saya sempat mengeluarkan ancaman, kalau sebagai daerah konservasi, Bangli tidak diperhatikan oleh Pemerintah Provinsi Bali dan kabupaten yang berkepentingan dengan sumber air dari Bangli, maka saya akan mengurug sungai dengan sampah. Itu kan hanya sebatas ancaman, agar Bangli bisa lebih diperhatikan. Dan faktanya sekarang kan saya dan masyarakat menanam bambu untuk melestarikan sumber air di Bali, mohon juga pengertian bapak Gubernur Bali dan Bupati yang daerahnya berkepentingan air dari Bangli,” pintanya.

BACA :  Munas Perempuan Nasional, Denpasar Ajukan Tujuh Usulan

Ia juga menambahkan, saat ini fenomena yang terjadi pada masyarakat Kitamani, khususnya didaerah aliran sungai (DAS), mereka banyak menebang pohon bambu dan diganti dengan tanaman jeruk. Ia berpendapat, hal itu wajar saja, karena masyarakat beranggapan dengan menanam jeruk, hasil yang mereka dapatkan secara ekonomi jauh lebih besar dari menanam bambu. Sebagai Bupati Bangli, ia juga tidak bisa melarang masyarakat yang mau menggati tanaman bambunya dengan jeruk. Ia berpendapat, mungkin solusi untuk masalah ini, Pemerintah Provinsi Bali dan kabupaten yang berkepentingan akan air dari Bali bisa menyiapkan insentif bagi masyarakat yang mau menanam bambu pada lahan milik pribadinya atau desa yang bisa menjaga hutan desa.

“Mungkin solusi yang bisa dicoba untuk mengatasi permasalahan ini (krisis hutan bambu), Bapak Gubernur Bali dan para Bupati bisa meyiapkan insentif bagi petani yang mau menanan dan memelihara hutan bambu. Setiap menanam bambu, berikan mereka insentif. Paling tidak insetif yang diberikan sesuai dengan pendapatan mereka jika menanam jeruk. Jika penghasilannya sama, tentu mereka tidak akan menggati bambu dengan jeruk,” terangnya.

BACA :  Jaring Bibit Atlet, BPD Undiknas Rektor Cup Basketball Competition kembali Digelar

Pada kesempatan itu, Bupati Made Gianyar juga mengingatkan masyarakat Bangli akan pentingnya menjaga hutan desa. Meskipun kenyataanya saat ini banyak hutan-hutan desa yang pohon-pohonya mulai ditebangi, namun Bupati Made Gianyar tetap menggugah kesadaran tokoh dan masyarakat agar mulai menanami hutan desa dengan bambu atau pepohonan lain.

“Saya minta kesadaran dari para tokoh untuk menjaga hutan desa. Kalau masih ada laba pura yang bisa dimanfaatkan untuk hutan, lebih baik distatuskan menjadi hutan desa atau hutan adat, sambil menunggu kebijakan pemberian insetif dari bapak Gubernur Bali dan para Bupati yang berkepentingan akan air dari Bangli. Dengan begitu sumber air akan terjaga dan tidak tertutup kemungkinan akan muncul sumber-sumber air baru di Bangli,” pungkasnya.

Sementara itu Plt. Kadis Pertanian Perkebunan dan Perhutanan (PKP) Kabupaten Bangli I Wayan Sarma mengatakan, penamanan bambu hari ini, merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan Pemkab Bangli bekerjasama dengan yayasan Kryasta Guna. Sedikitnya ada sekitar 18 ribu bambu yang sudah ditaman sejak tahun 2013.

BACA :  Munas Perempuan Nasional, Denpasar Ajukan Tujuh Usulan

“ Untuk hari ini ada tiga jenis bambu yang ditaman. Ada bambu petung, bambu tali dan bambu hias dengan jumlah mencapai 250 batang bambu,” terangnya.

Ia mengatakan, tujuan dari kegiatan ini selain untuk menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya fungsi bambu sebagai tanaman penyangga, juga untuk mengembalikan peran Bangli sebagai kabupaten penghasil hasil hutan bukan kayu( rls/tim/bpn).

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular