JKN Biayai Operasi Batu Empedu Pria Asal Bangli

Salah peserta JKN, Sang Kompyang Arie S. Wijaya,36,
Salah peserta JKN, Sang Kompyang Arie S. Wijaya,36,

BANGLI, balipuspanews.com – Pola hidup yang baik sebenarnya sudah dijalani Sang Kompyang Arie S. Wijaya,36,. Sempat memiliki berat badan hingga 90 kilogram, Wijaya akhirnya tergerak melaksanakan program diet dan olahraga. Namun siapa sangka di balik pola hidup sehatnya, ternyata tubuhnya sedang tidak baik-baik saja.

Ketika menjalani hobinya touring menggunakan motor, Wijaya mengalami nyeri pada ulu hatinya hingga membuatnya kesakitan. Pria asal Bangli ini akhirnya memeriksakan dirinya ke RSUD Bangli untuk memastikan penyakitnya.

“Melalui USG secara samar-samar dokter menerka ada masalah pada empedu saya, kemudian dilakukan CT scan supaya lebih jelas. Hasilnya menunjukkan saya menderita batu empedu dan harus segera menjalani operasi,” ungkap Wijaya, Senin (14/11/2022).

Baca Juga :  Kasatlantas Kompol Utariani Terima Penghargaan dari Kapolresta Denpasar

Wijaya kemudian dirujuk ke RSUP I.G.N.G Ngoerah untuk dijadwalkan menjalani operasi, lebih tepatnya tindakan bedah untuk mengakses organ empedunya tanpa membuat sayatan besar melalui laparaskopi.

Usai itu, ia pun menjalani rawat inap selama lima hari. Selama menempuh pengobatan, Wijaya menggunakan jaminan dari Program JKN.

“Setelah 13 tahun menjadi PNS, akhirnya saya menggunakan kartu JKN untuk menutup biaya berobat yang besar. Saya bersyukur sekali bisa menjalani pengobatan dengan lancar tanpa perlu membayar lagi,” tegasnya.

Setelah semua tindakan pengobatannya berhasil, Wijaya akhirnya diperbolehkan untuk pulang, tetapi WIjaya tetap harus menjalani rawat jalan yang intensif sebab ia juga menderita radang hati.

“Setelah operasi berhasil ternyata mata dan kulit saya menguning. Ternyata batu empedu tersebut juga berimbas pada radang hati,” lanjut bapak dua anak ini.

Baca Juga :  Tukang Suun di Pasar Badung Terima Bantuan Program TJSL

Wijaya harus menjalani kontrol setiap dua minggu dan menjalani pola hidup yang ketat sesuai dengan arahan dari dokter. Ia tidak boleh terlalu banyak beraktivitas karena akan cepat lelah, kemudian ia juga tidak boleh makan yang berlemak serta yang mengandung bumbu tajam.

“Pasca operasi kini berat badan saya turun drastis dan cepat lelah, saya menjalani pola hidup yang sangat ketat. Meski demikian, saya harus tetap bersemangat menjalani kewajiban saya bertugas sebagai abdi negara sebaik-baiknya dalam melayani masyarakat,” ujarnya. (adv)

Penulis: Gde Candra
Editor: Oka Suryawan