Jumat, Maret 29, 2024
BerandaKarangasemJumat Pagi, Belasan Siswa SMA Saraswati Selat Kesurupan Massal

Jumat Pagi, Belasan Siswa SMA Saraswati Selat Kesurupan Massal

Karangasem, balipuspanews.com – Fenomena kesurupan maasal yang terjadi di SMA Saraswati Selat, Karangasem sempat berhenti setelah dilakukannya upacara Guru Piduka dan Mecaru Mance beberapa Minggu lalu.

Namun pagi ini, Jumat (26/10), belasan siswa kembali kembali mengalami fenomena kesurupan masal.

Dari pantauan dilokasi, menurut penuturan beberapa siswa yang menyaksikan fenomena itu sejak awal, Kesurupan pertama kali terjadi diruangan kelas XIPSI. Diawali oleh dua orang siswi satu histeris dan satunya lagi tak sadarkan diri.

Setelah keduanya dibawa ke depan ruangan guru, suara jeritan histeris kembali terdengar dari ruangan lainnya, situasi semakin mencekam jeritan jeritan lainnya pun kembali terdengar.

Menurut Jero Mangku Werdi yang saat itu mencoba untuk menenangkan 14 orang siswa yang mengalami kesurupan. Aura mistis disekolah tersebut memang sangat luar biasa. Dikatakan Mangku Werdi penyebab dari kembali terjadinya kesurupan masal ini kemungkinan karena dua faktor, salah satunya kondisi fisik siswi ini lemah dan mungkin sekolah ini pembersihan auranya belum tuntas.

“Dulu sesuai petunjuk yang didapat kita sudah laksanakan upacara balik sunpah dan caru pemancaan di sekolah, cuman untuk penyengker belum ada tindakan dari sekolah” kata Mangku Werdi.

BACA :  Pemkab Klungkung Ngaturang Bakti Pengayar di Pura Agung Besakih

Mangku Werdi juga sempat mengingatkan kepada pihak sekolah agar membuat batas penyengker disekolah tersebut, untuk penyengker tidak harus terbuat dari beton cukup dari batang kayu saja bisa karena yang terpenting untuk mengetahui sampai mana batas arela sekolah itu.

Selain batas penyengker sekolah, Mangku Werdi juga menyoroti Gedung yang ditempati saat ini baru hanya melakukan pamlaspas alit, seharuanya lanjut Mangku Werdi, dengan besar bangunan seperti ini tidak hanya cukup melaksanakan pamlaspasan alit sehingga terjadi ketidakseimbangan.

Tidak sampai disana, Mangku Werdi juga menyoroti bangunan pelingih yang berada dibelakang sekolah sisi timur, diutara pelinggih tersebut yang berjarak sekitar 3 meteran terdapat wc yang air pembuangannya mengalir dan mengenai areal pelinggih.

Sementara itu, I Made Lempeh asal Dusun Abian Tiying, Desa Amerthabuana, Selat, Karangasem salah satu orang tua siswa yang mengalami kesurupan juga datang kesekolah untuk melihat kondisi anaknya.

“Ya tadi ada yang ngasik kabar jadi langsung kesini lihat anak saya,” kata Lempeh.

Diakui Lempeh, putrinya tersebut oasti kesurupan setiap ada kejadian kesurupan masak di sekolah itu. Dirinya hawatir pasalnya beberapa waktu lalu setelah mengalami kesurupan, putrinya sampai lemas dan harus diinfus di Puskesmas Selat.

BACA :  Bakar Sampah, Bocah 7 Tahun di Karangasem Tersambar Api

Dirinya juga bertanya tanya, apa yang sebenarnya terjadi pada putrinya hingga akhirnya memutuskan untuk bertanya ke orang pintar apakah ada gangguan dari rumah atau bagaimana. Namun setelah ditanyakan, rupanya gangguan dari luar sekolah atau lingkungan rumah sama sekali tidak ada hanya saja putrinya tersebut sudah terlanjur mudah untuk dirasuki lantaran fikirannya sering kosong.

“Ya percaya tidak percaya, jika terus seperti ini anak saya akan saya pindahkan saja kesekolah yang lain,” kata Lempeh.

Senada dengan I Wayan Sulandra asal Banjar Alas Tunggal, Duda, Selat, Karangasem, dirinya juga mendapat kabar bahwa putrinya mengalami kesurupan. Tak jauh berbeda dengan Lempwh, Sulandra juga sempay menanyakan anaknya kepada orang pintar terkait apa yang dialami oleh putrinya tersebut, namun sama saja yang dialami oleh putrinya tersebut tidaklah gangguan dari luar.

“Ya kita senagai orang tua merasa hawatir jika terus terjadi seperti ini,” ujarnya.(suar/bpn/tim)

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular