Sabtu, April 20, 2024
BerandaJembranaKakao Jembrana Diolah ke POD Cokelat Baturiti

Kakao Jembrana Diolah ke POD Cokelat Baturiti

JEMBRANA, balipuspanewa.com– Selain diekspor, biji kakao hasil fermentasi Jembrana juga diolah di perusahan dalam negeri. Pada Senin (24/1/2022) biji kakao fermentasi dikirim ke perusahaan buyer, POD cokelat Baturiti.

Pelepasan biji kakao itu ditandai dengan pemecahan kendi oleh Bupati Jembrana, I Nengah Tamba didampingi Kepala Perwakilan BI Propinsi Bali Trisno Nugroho, Direktur Operasional PT Bank BPD Bali Ida Bagus Gede Setya Yasa, Sekda I Made Budiasa, Kadis Pertanian dan Pangan I Wayan Sutama, kepala BPD Cabang Negara Ida Bagus Suriawan, bertempat di halaman rumah jabatan Bupati.

Pada pelepasan itu Bupati Tamba menyampaikan saat ini coklat fermentasi dari Jembrana telah di akui mempunyai nilai sangat baik di pasar dunia. Beberapa kali sudah mengekspor biji coklat ke berbagai Negara, namun itu masih parsial.

“Bukan itu yang kita inginkan. Kami (Pemerintah daerah,red) berupaya kedepan ini agar tidak berupa biji coklat yang kita eksport melainkan berupa barang olahan dari biji coklat fermentasi yang kita kirim,” jelasnya.

Jika prosesing itu dapat dilakukan, tentu akan dapat menambah pendapatan dan kesejahteraan petani.

BACA :  Enam Ranperda Disetujui Jadi Perda

Secara perlahan upaya prosesing biji cokelat itu sudah dilakukan di Jembrana. Pemkab Jembrana juga imbuhnya berupaya memberikan dukungan.

Misalnya melalui gerakan coklat morning guna menjamu tamu tamu pemkab.

“Yang disajikan dari kegiatan itu , adalah produk olahan cokelat karya UMKM Jembrana. Ini dukungan kita agar produk olahan kakao Jembrana itu makin dikenal, tidak hanya biji kakao yang lebih dulu diakui dipasar ekspor,” tandasnya .

Dengan hadirnya Perumda, diharapkan mampu membeli produk petani, mengolah dan mengekspor produksi petani.

“Perumda ini salah satu sub sektor usahanya dibidang kakao juga. Jadi perumda berfungsi membeli produk petani dengan sasaran pasar eksport. Buyernya sudah ada, tinggal dimaksimalakan lagi,“ terangnya.

Sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia Propinsi Bali, Trisno Nugroho mengatakan, Kabupaten Jembrana merupakan sentra produksi kakao di Indonesia dengan kualitas telah di akui dunia.

Sebagai daerah yang sangat potensial maka penanganannya memerlukan sinergitas dari semua komponen.

”Selama ini Jembrana sudah dikenal sebagai salah satu daerah di Indonesia yang memiliki produksi biji coklat bermutu tinggi. Namun untuk produksinya, tidak bisa ditangani sendiri-sendiri, perlu sinergitas baik pemerintah pengusaha, sektor perbankan dan petani itu sendiri,”ujarnya.

BACA :  Hadiri Penutupan Sidang Paripurna DPRD Badung, Giri Prasta Singgung Sekolah Unggulan

Sinergitas penanganannya dimulai dari hulu hingga hilirnya.

”Dahulu, kita mestinya memahami petani kakao itu sendiri. Apa yang mereka butuhkan dalam budidaya kakao itu, apa bibitnya, bagaimana pupuknya termasuk penanggulangan hama dan penyakitnya.

Dengan demikian tanaman mereka mampu berproduksi dengan maksimal. Sedangkan di hilirnya, mulai saat ini petani tidak lagi pusing memikirkan pasarnya apalagi telah hadir perumda di daerah.

Cukup para petani tekun, menghasilkan produksi kakao didesanya, sedangkan untuk sektor hilir sudah ada yang membantu,”pungkasnya.

Penulis: Anom
Editor: Oka Suryawan

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -
TS Poll - Loading poll ...

Most Popular